KOMPAS.com — Ketika berniat memasak, kita sering heboh membeli sayuran dalam jumlah banyak. Ternyata, kesibukan kerja dan godaan untuk jajan membuat sayuran teronggok begitu saja di meja dapur atau di dalam kulkas. Padahal, meskipun telah disimpan dalam kulkas selama beberapa hari, sayur juga akan layu. Proses penyimpanan ternyata sangat berpengaruh terhadap daya simpan sayur ini sendiri. Bagaimana baiknya agar sayuran lebih tahan lama?
1. Bungkus dengan kertas koran
Ketika membeli sayur di pasar atau di tukang sayur, penjual biasanya akan membungkusnya dengan kertas koran. Kertas koran dapat membantu menyerap air agar sayuran ini tidak cepat busuk. Daya serap kertas koran ini sangat baik sehingga sayuran tidak akan meninggalkan titik-titik air seperti ketika membungkus sayuran dengan plastik. Membungkus sayur dengan plastik justru akan membuat sayuran menjadi mudah busuk.
2. Bungkus dalam keadaan kering
Yang harus diingat dalam menyimpan sayuran adalah menghindari kondisi yang basah. Jika dirasa basah, sebaiknya keringkan dulu sayuran sebelum dibungkus dengan kertas koran. Kondisi basah akan mempercepat pembusukan sayur.
3. Jangan dicuci
Ketika akan menyimpan sayuran, sebaiknya tidak usah dicuci terlebih dahulu. Bersihkan saja dari tanah atau kotoran yang menempel, tetapi jangan dicuci dengan air ketika belum akan dimasak. Pencucian akan membuat kotoran "pelindung" sayur ini akan hilang sehingga bakteri dari kondisi sekitar seperti lemari es dapat dengan mudah masuk ke dalam lapisan kulit sayur, lalu merusak selnya sehingga membusuk. Dalam penyimpanan, sedikit debu atau mungkin tanah yang ada di permukaan sayur juga bisa bermanfaat untuk menghambat masuknya bakteri dalam sayuran.
4. Jangan potong tangkainya
Untuk beberapa jenis sayur, seperti wortel, bayam, kangkung, atau jagung, sebaiknya bagian tangkai tidak dipotong lebih dulu. Pemotongan tangkai mendekati bagian sayur yang digunakan akan menimbulkan luka pada sayur, dan memungkinkan bakteri masuk ke dalam, serta membuat sayur ini lebih cepat busuk.
(Dari berbagai sumber)
0 comments:
Post a Comment