Peran Orangtua Saat Anak Berkarier di Dunia Entertainment

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Peran Orangtua Saat Anak Berkarier di Dunia Entertainment
Jan 30th 2012, 11:18

MENJADIKAN anak dengan usia belia terjun di dunia entertainment tak ada salahnya. Kuncinya, jangan mengeksploitasi anak dan selalu menjaga komunikasi dua arah secara efektif.

Memiliki anak yang punya bakat dan talenta tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi orangtua. Sejauh ini, banyak anak di usia belia yang mengukir karier di dunia entertainment dengan dukungan orangtuanya. Dari sana tak sedikit dari mereka yang berhasil mereguk kesuksesan, namun tak sedikit pula yang mencuatkan kasus perseteruan atau bahkan kabur dari rumah karena merasa tereksploitasi oleh orangtuanya sendiri.

Kasus terbaru misalnya, di mana seorang bintang iklan cilik bernama Vita Ruspitasari Siahaan (13) kabur dari rumah karena tidak merasa betah di rumah. Alasan dirinya kabur karena sering mendapatkan perlakuan kasar dari sang ibu. Selain itu, dirinya pun ingin bersekolah seperti kawan-kawannya.

Vita berdasarkan pengakuannya merasa dieksploitasi selama ini karena disuruh bekerja dan tidak disekolahkan. Meski pernah mendapat pelajaran di rumah dengan sistem home schooling sejak 2010, namun Vita tak merasa nyaman.
 
Kasus di atas mungkin hanyalah sebuah latarbelakang kecil yang sebaiknya tidak sampai terjadi dan dialami anak-anak lainnya di luar sana. Karenanya sebelum hal tersebut terjadi, sebaiknya orangtua perlu memahami batasan-batasan antara kebutuhan kerja anaknya serta keinginan orangtuanya. Pasalnya, orangtua kerap lupa jika posisi anak yang mereka pekerjakan masih berada di bawah umur sehingga perlu ada beberapa hal yang diperhatikan dan dicermati.
 
Di luar kasus tersebut, psikolog anak, Seto Mulyadi menganjurkan kepada para orangtua yang memiliki anak bekerja dan masih di bawah umur untuk sepatutnya dapat melihat antara kepentingan dan keinginan anak dalam segi pekerjaan. Ada seorang anak yang menyukai dunia entertainment dan orangtua ingin mengembangkan anak tersebut.
 
"Ada tiga hal yang perlu diperhatikan orangtua dalam mengerti keinginan anak. Pertama keinginan dan kepentingan anak itu. Kedua, tetap memberikan hak untuk anak-anaknya dan ketiga harus jujur memahami kemauan anak," jelas pria ramah ini ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Senin (30/1/2012).
 
Kak Seto, panggilan akrabnya, mengatakan komunikasi berupa dialog dengan anak adalah hal terpenting agar orangtua dapat memahami kemauan anak. Jadi, jangan sampai nantinya tanpa disadari oleh orangtua, mereka sebenarnya sedang mengeksploitasi anaknya untuk tetap bekerja.
 
"Dialog bersama anak perlu dilakukan untuk memermudah komunikasi antara anak dan orangtua. Tanpa disadari, keluhan anak terhadap orangtua tidak didengarkan. Hal tersebut harus dilakukan oleh orangtua agar dapat menghindari terjadinya eksploitasi anak," lanjutnya menjelaskan.
 
Komunikasi efektif harus dimulai dengan baik antara keduanya karena apabila tidak terjadi komunikasi yang baik, maka akan menimbulkan dua reaksi yang saling kontradiktif.
 
"Orangtua yang kurang dapat berkomunikasi baik dengan anaknya akan menimbulkan dua reaksi, yaitu fight, di mana sang anak akan berontak dan melawan perintah atau kemauan orangtua seperti kabur dari rumah dan yang kedua flight si anak akan memilih terbang bebas yakni tidak memedulikan apapun omongan orangtuanya," tutup Kak Seto. (ind)
(tty)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment