Pakai Mikro Hidro, Warga Batanguru Kelimpahan Energi

iklan
Ade Hapsari Lestarini - Okezone
ilustrasi. foto: corbis

JAKARTA - Saat ini, penduduk bumi dihadapkan pada tantangan krisis energi, apalagi di Indonesia. Di mana banyak kawasan terisolir di Tanah Air masih banyak yang belum mendapatkan listrik.

Namun, bagi masyarakat di Kawasan Timur Indonesia yang sebagian besar bermukim di daerah-daerah yang terisolasi secara geografis, tantangan terbesar yang dihadapi terkait ketersediaan energi adalah minimnya jangkauan layanan listrik, salah satunya Desa Batanguru di Jalan Poros Polewali-Mamasa, Sulawesi Barat.

Dilansir dari situs Kementerian ESDM, Sabtu (11/9/2010), Desa Batanguru yang tadinya merupakan desa yang gelap di malam hari, kini berlimpah energi berkat kehadiran Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang mulai beroperasi pada 1993.

Awalnya, mantan kepala desa menggunakan dana pribadi untuk membangun turbin berdaya 3 kW di bengkel sederhana milinya. Setelah bekerja sama dengan Yayasan Turbin Desa (Helmut Sower), turbin diganti dengan kapasitas delapan kW untuk menerangi 50 KK.

Dua tahun berikutnya, dengan menggunakan dana swadaya masyarakat, ditambahkan dua buah turbin masing-masing berdaya tujuh kW yang digunakan bersama warga Batanguru dan Minangga.

Pada 2006, dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dan PLTMH, dibangunlah PLTMH berkapasitas 30 kW, yang dikelola bersama oleh masyarakat.

Mulai 2007, listrik pun mengalir siang-malam tanpa henti. Warga bisa mengembangkan usaha bengkel las, took kelontong, warung makan hingga penggilingan padi bertenaga listrik.

Bukan hanya itu, mereka juga mempelajari teknologi tersebut dan berhasil membuat dan memasarkan sendiri pembangkit listrik mikro hidro ke berbagai desa lain yang belum mendapatkan layanan listrik. Upaya ini mengantarkan mereka menjadi Desa Mandiri Energi pada 2008.

Walaupun Desa Batanguru telah dinobatkan sebagai Desa Mandiri Energi pada tingkat nasional, namun masih banyak daerah di Provinsi Sulawesi Barat dan daerah lain di Kawasan Timur Indonesia yang belum mengetahui mengenai inisiatif ini.(ade)

0 comments:

Post a Comment