Perlukah Sikap Terlalu Melindungi terhadap Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan?

iklan

TEMPO/ Mazmur A. Sembiring

TEMPO Interaktif, Vancouver - Orang dewasa yang mengidap penyakit jantung bawaan lebih menderita akibat kecemasan hati bila sewaktu kanak-kanak dan remaja mendapat pengasuhan dari orangtua yang terlalu melindungi (overprotective).

Begitulah menurut studi oleh Dr Lephuong Ong dari Pusat Pelayanan Kesehatan Orion di Vancouver, dan rekannya dari Universitas York di Toronto, Kanada. Peneliti menyarankan bahwa perawatan kesehatan profesional dapat mendorong kemandirian yang lebih besar pada remaja dan orang dewasa dengan penyakit jantung bawaan untuk meningkatkan penyesuaian psikososial mereka.

Temuan Dr Ong ini dipublikasikan secara online di jurnal Behavioral Medicine.

Sekitar satu persen dari bayi dilahirkan dengan cacat jantung bawaan dan lebih dari 90 persen anak-anak ini bertahan hidup sampai dewasa, berkat kemajuan medis. Mengenai kondisi kesehatannya, mereka menghadapi masalah kesehatan mental termasuk kecemasan. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat perlindungan orangtua cenderung lebih tinggi pada anak dengan penyakit jantung bawaan dibandingkan dengan anak-anak yang sehat.

Ong dan timnya menyelidiki hubungan antara perlakuan orangtua yang overprotective terhadap anak dengan penyakit jantung bawaan dan kecemasan hati yang dialami si anak setelah dewasa. Overprotective didefinisikan sebagai kontak berlebihan, dan pencegahan perilaku mandiri.

Analisis mereka menunjukkan bahwa tingkat kecemasan hati mereka meningkat seiring dengan meningkatnya kadar sikap overprotective orangtua. Keparahan penyakit juga berhubungan dengan tingkat kecemasan yang lebih tinggi.

Penulis penelitian ini menyarankan agar dibuat pedoman kegiatan bagi para orang tua untuk mendorong kemandirian di kalangan remaja dan anak muda dengan cacat jantung bawaan.

ScienceDaily/NF

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/

0 comments:

Post a Comment