Senin, 20 Februari 2012 | 10:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wanita yang mengidap penyakit Lupus--systemic lupus erythematosus, sebuah penyakit yang berkenaan dengan autoimun--sering mempunyai anak lebih sedikit daripada yang diharapkan. Demikian diungkapkan penelitian terbaru. Para ahli menyatakan penyakit autoimun yang biasanya berkembang pada tahun-tahun reproduksi wanita menyebabkan masalah kemandulan dan keguguran.
Lupus menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dan organ-organ tubuh. Rhematoid arthritis menyebabkan peradangan sendi yang menyakitkan. Untuk penelitian ini para ilmuwan bertanya kepada 578 wanita dengan rheumatoid arthritis dan 114 wanita dengan lupus tentang kesehatan reproduksi mereka dan membagi mereka menjadi tiga kelompok.
Pengelompokan ini didasarkan pada bagaimana kondisi mereka mempengaruhi keinginan dan kemampuan untuk mempunyai anak. Kelompok A adalah wanita yang mempunyai anak lebih sedikit dari yang direncanakan. Kelompok B terdiri dari wanita yang mempunyai jumlah anak sesuai dengan yang direncanakan. Wanita di kelompok C adalah mereka yang tidak lagi tertarik untuk mempunyai anak karena mereka khawatir anak-anak mereka akan terpengaruh oleh penyakit yang mereka derita.
Hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Arthritis Care & Research edisi 16 Februari menunjukkan bahwa lebih dari 60 persen wanita yang disurvei masuk dalam kelompok C, yakni tidak lagi mempunyai keinginan untuk punya anak.
"Penelitian kami menyoroti pentingnya masalah kesehatan reproduksi pada wanita (dengan rheumatoid arthritis dan lupus)," kata ketua penelitian, Dr. Megan Clowse, dalam siaran pers jurnal tersebut seperti dikutip situs Health Day edisi 16 Februari 2012.
Dari jumlah wanita tersebut sebanyak 55 persen dengan rheumatoid arthritis dan 64 persen dengan lupus mempunyai lebih sedikit anak ketimbang yang mereka rencanakan. Di antara para wanita itu mereka yang terkena rheumatoid arthritis mempunyai tingkat kemandulan 42 persen atau 1,5 kali lebih tinggi ketimbang mereka yang ada di kelompok B. Kedua kelompok ini mempunyai tingkat keguguran yang sama.
Wanita dengan lupus mempunyai lebih sedikit anak ketimbang yang direncanakan ternyata mempunyai tingkat kehamilan yang sama dengan yang di kelompok B. Tapi tingkat kegugurannya tiga kali lebih tinggi. Para ilmuwan menyimpulkan wanita yang mengidap lupus dan rheumatoid arthritis sebaiknya diberi tahu mengenai kesehatannya selama kehamilan dengan cara mengontrol penyakit mereka. Ini bertujuan untuk mencapai tujuan keluarga yang direncanakan.
HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI
0 comments:
Post a Comment