Kamis, 23 Februari 2012 | 11:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- Gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2012 mulai dibuka Kamis 23 Februari 2012 oleh empat menteri terkait, yaitu Menteri Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM, serta Kementerian Pariwisata.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan bahwa IFW 2012 bukanlah sebuah momen, melainkan movement atau gerakan yang menandai kebangkitan industri fashion Indonesia.
"Kemenperin akan fokus pada aspek pelatihan dan pengembangan desain, bantuan peralatan, standardisasi produk, serta memfasilitasi pilot project," kata Hidayat di Plenary Hall JCC, Kamis, 23 Februari 2012.
Acara yang digagas oleh Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia, menurut Hidayat, merupakan langkah awal untuk mencapai target pengembangan industri fashion Indonesia. IFW telah dirancang sejak 2011 dan menjadi mimpi industri fashion Indonesia sejak 1993. "Mari kita dukung dan dorong industri fashion Indonesia sebagai pusat fashion dunia."
Senada dengan Menteri Hidayat, Ketua Panitia IFW 2012, Ami Wirabudi, mengatakan bahwa IFW adalah bentuk perwujudan mimpi dari industri fashion Tanah Air. IFW diharapkan bisa memfasilitasi industri fashion lokal untuk mampu bersaing secara global.
"Kami mengundang buyer dalam negeri dan ada sekitar 396 label yang dikategorikan dalam busana pria, wanita, anak-anak, dan busana pengantin," kata Ami.
Ketua APPMI, Taruna Kusmayadi, mengatakan IFW 2012 diikuti sebanyak 500 desainer dan IKM/UKM dengan target pengunjung sebanyak 30 ribu orang selama empat hari. APPMI, kata Taruna, sangat bersedia menjadi partner bagi pemerintah dalam pengembangan industri dan ekonomi kreatif, terutama industri fashion Indonesia. "Sangat disayangkan fashion belum dijadikan primadona ekspor," kata Taruna.
AYU PRIMA SANDI
0 comments:
Post a Comment