Jangan Tunggu Flu Perut Bertambah Parah

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Jangan Tunggu Flu Perut Bertambah Parah
Nov 11th 2011, 22:04

PERUT bisa flu? Ya, tapi yang pasti bukan influenza loh! Jika si kecil terkena diare yang istilah kerennya flu perut, jangan buru-buru panik, Moms!

 
Ada beberapa cara mudah untuk mengatasinya. Yuk, ikuti penjelasan berikut!
 
Muntah dan Diare
 
Flu perut atau istilah ilmiahnya gastroenteritris merupakan penyakit perut yang umumnya dikenal dengan sebutan diare, yang biasanya diikuti gejala muntah dan mencret.
 
Gastroenteritris, terang dr Muzal Kadim SpA(K) dari Divisi Gastrohepatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM Jakarta adalah gabungan kata gastritis dan enteritris. Gastritis adalah radang lambung yaitu yang menyebabkan muntah. Sedangkan Enteritris adalah radang usus yaitu yang menyebabkan diare. Penyakit ini merupakan penyakit perut yang biasanya menyerang anak-anak berusia kurang dari 5 tahun. Dan, kasus terbanyak terjadi pada anak-anak usia di bawah 1 tahun atau bayi.
 
Penyebabnya Rotavirus
 
Penyakit flu perut memang disebabkan oleh suatu virus, tapi bukan virus influenza! Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan pada anak-anak di Jakarta, hampir 70 persen anak di bawah 5 tahun yang menderita diare akut (diare kurang dari 14 hari) disebabkan oleh virus.
 
"Biasanya diare yang sering menyerang anak-anak disebabkan oleh virus, namanya rotavirus," buka Dokter yang bekerja di Divisi Gastrohepatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI - RSCM Jakarta.
Ia lalu mengutip data yang didapat dari hasil penelitian. Berkisar 50 persen anak usia kurang dari 5 tahun yang menderita diare akut di Indonesia disebabkan oleh rotavirus. Dan, berkisar 20 – 60 persen diare akut pada anak-anak di dunia, juga disebabkan oleh rotavirus!

 

Bisa Menular

 

Berhati-hatilah terhadap rotavirus ini. Pasalnya penyakit diare ini dapat menular. Lamanya penularan berkisar antara 24 - 72 jam.

 

Penularan utamanya berasal dari makanan atau minuman yang tercemar ataupun yang tidak dimasak dengan air matang.

 

Virus-virus yang menyebabkan gastroenteritris juga tersebar melalui kontak yang dekat dengan orang-orang yang terinfeksi melalui pencemaran dengan kotoran (feses) atau muntahan (vomitus).

 

Penyebaran virus tidak hanya melalui makanan yang tercemar saja tapi juga dapat melalui air minum yang tercemar limbah.

 

Bayi: Paling Rawan
 
Diare pada orang dewasa berbeda dengan anak-anak. Umumnya, kebanyakan diare pada orang dewasa disebabkan oleh bakteri atau jamur. Mereka jarang terkena rotavirus karena telah muncul kekebalan tertentu pada tubuh orang dewasa.
 
Semakin bertambah usia maka kekebalan terhadap virus tersebut juga makin meningkat. Oleh sebab itu, rotavirus lebih banyak menyerang bayi dan anak-anak, khususnya bayi sebagai infeksi awal karena belum mempunyai kekebalan terhadap rotavirus.
 
Gejala
 
Jika muncul gejala-gejala berikut, Moms harus waspada. Gejala pertama yang muncul dimulai dengan panas tinggi antara 39 – 40 derajat. Kemudian setelah 1 hari, anak mulai menunjukkan gejala muntah, demam, dan diare.
 
"Tapi pada beberapa kasus semua gejala tadi dapat terjadi sekaligus dalam satu waktu," ujar dr Muzal.
 
P3K: Air Tajin
 
Ketika si kecil mulai menunjukkan gejala-gejala seperti di atas, tak perlu panik! Pertolongan pertama dapat dilakukan di rumah.
 
Oleh karena penyakit ini disebabkan oleh virus, maka penyembuhan yang sebenarnya bisa didapatkan dari tubuh sendiri. Yang penting adalah menjaga agar tidak terjadi dehidrasi, yakni memberikan pengganti cairan tubuh sesegera mungkin. Biasanya yang sering diberikan adalah oralit.
 
"Yang paling bagus diberikan pada bayi dan anak-anak adalah air tajin yaitu air yang berasal dari nasi yang dimasak," saran dr Muzal.
 
Namun jika diare tidak kunjung berhenti dan muncul gejala-gejala tambahan seperti si kecil tidur terus menerus (banyak tidur), lemas, ada darah di tinja, muntah-muntah hebat, dan panas tinggi lebih dari 40 derajat, maka segeralah dibawa ke dokter atau rumah sakit terdekat.
 
Langkah Pengobatan Menurut WHO
 
Rehidrasi
Cairan yang diberikan harus cukup untuk mengganti cairan yang keluar. Jika pemberian melalui oral tidak juga sembuh, seperti oralit dan air tajin, maka harus diberi cairan infus.
 
Edukasi
 
Penyebaran informasi yang cukup kepada orangtua. Perlu ditekankan, tidak perlu pemberian antibiotik karena penyebabnya adalah virus, yang biasanya akan hilang sendiri. Yang diperlukan hanya pemberian cairan. Sebenarnya diare berguna juga loh untuk mengeluarkan racun-racun dalam tubuh.
 
Pemberian Zinc Tablet
 
Untuk anak-anak berusia kurang dari 6 bulan adalah 1x10 mg. Sedangkan untuk anak-anak berusia lebih dari 6 bulan adalah 1x20 mg. Diberikan selama 10 hari.
 
Antibiotik selektif
 
Diberikan hanya jika ditemukan noda darah pada tinja atau dideteksi ada penyakit kolera.
 
Asupan
 
Suplai nutrisi atau makanan dan minuman seperti biasa. (Sumber: Mom & Kiddie)
(tty)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment