Pedoman "Ngemil" untuk Ibu Hamil

iklan
KOMPASfemale
KOMPASfemale
Pedoman "Ngemil" untuk Ibu Hamil
Feb 11th 2012, 02:04

KOMPAS.com - Ibu hamil memiliki kecenderungan untuk lapar terus, itulah gunanya camilan. Namun, ibu hamil (bumil) tetap harus memerhatikan pertambahan berat badannya, paling tidak sepanjang kehamilan maksimal naik 12,5 kg. Jangan sampai bumil bertambah berat badan hingga 25-30 kg misalnya. Walaupun memang kebutuhan kalori bumil meningkat. Bila sebelumnya per hari dibutuhkan 2.000 kalori, kini perlu ditambah menjadi 2.500 kalori. Tapi bumil disarankan tidak makan berlebihan.

Wied Harry Apriadji, pakar gizi dan kuliner sehat alami memberikan sejumlah panduan makan untuk bumil. Kalau rasa lapar mengganggu, coba siasati dengan membagi frekuensi makan menjadi lebih kecil dengan frekuensi lebih sering. Bisa juga dengan menyantap camilan sehat. Kalau sudah merasa kenyang, berhentilah makan. Kekenyangan justru membuat bumil menjadi tidak nyaman.

Pastikan menu harian bumil, tiga kali makan utama dan dua kali camilan, memenuhi asupan gizi seimbang dan bervariasi. Dengan begitu, baik karbohidrat, lemak sehat omega 3 dan 6, kalsium, vitamin B kompleks, dan sebagainya terpenuhi semua. Pedomannya, makanlah dengan menu bervariasi. Dalam sehari paling tidak ada tiga warna. Contoh, warna hijau didapat dari sayur bayam untuk sarapan, warna merah didapat dari tumis wortel yang disantap sore hari.

Camilan
Idealnya, camilan adalah buah-buahan atau sayuran, seperti jeruk, rambutan, tomat, dan mentimun. Berdasarkan riset, bumil yang banyak ngemil buah dan sayur akan membuat sang buah hati kelak lebih gampang makan buah dan sayur.

Beberapa buah, seperti durian dan buah-buahan yang terlalu asam, tetap bisa dinikmati namun dibatasi. Perlu diketahui, durian mengandung gula alkoholik yang gampang meningkatkan gula darah dan suhu tubuh. Lantaran itu, biasanya setelah makan durian jadi sulit tidur karena badan terasa panas. Sementara buah-buahan yang rasanya asam seperti mangga muda banyak mengandung asam fitat yang dapat meningkatkan asam lambung dan memicu maag. Jadi, makanlah seperlunya buah-buahan seperti ini, 1-2 potong saja.

Bagaimana dengan kue manis atau biskuit kalengan? Boleh saja sekali-kali. Akan tetapi, lebih baik pilih camilan alami, karena tidak mengandung zat adiktif sintetis atau kandungan polutif lainnya seperti MSG, boraks, bahan pengawet, dan sebagainya. Sebenarnya yang terbaik adalah membuat camilan sendiri dengan berbagai kreativitas. Selain dapat mengasup camilan sehat, kegiatan ini dapat menjadi aktivitas fisik bagi bumil.

Tak kalah penting, ketika makan sebaiknya dinikmati sedikit-sedikit. Proses mengunyah dapat membuat hormon antistres lebih banyak.

Panduan gizi
* Hindari makanan mengandung lemak tinggi.
* Banyak minum air mineral, ditambah sari buah seperti air jeruk, air tomat, sari wortel, dan air rebusan kacang hijau. Ini sebagai pengganti cairan yang keluar karena sering berkeringat atau buang air kecil.
* Hindari minuman berkafein, seperti kopi dan soft drink.
* Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan pewarna karena dapat membahayakan kesehatan dan pertumbuhan janin. Ketahui kandungannya dalam kemasan seperti potassium nitrit, sodium nitrit, sodium nitrat, formalin, boraks, sianida.
* Hindari makanan berkalori tinggi dan mengandung banyak gula serta lemak tapi rendah kandungan zat gizi, seperti makanan siap saji.
* Hindari permen, keripik, kue, biskuit, lemak, minyak dan gula. Walau berkalori, makanan ini tak banyak nilai nutrisinya.
* Hindari susu, keju atau yogurt yang tidak menjalani proses sterilisasi.
* Hindari makanan laut dan daging yang pengolahannya tak sempurna karena berisiko tercemar kuman dan bakteri.
* Masaklah makanan sampai matang, dan cuci makanan dengan baik, terutama buah dan sayuran pastikan dicuci dengan bersih sebelum diolah dan dikonsumsi.

(Hilman Hilmansyah)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment