Cara-Cara Cegah Amputasi pada Penderita Diabetes

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Cara-Cara Cegah Amputasi pada Penderita Diabetes
Nov 5th 2011, 01:08

Lifestyle » Fit and Beauty » Cara-Cara Cegah Amputasi pada Penderita Diabetes
Sabtu, 5 November 2011 - 08:08 wib

Lastri Marselina - Okezone

(Foto: gettyimages)
(Foto: gettyimages)

JUMLAH penyandang diabetes (diabetisi) baik di Indonesia maupun dunia mengalami peningkatan pesat. Pada 2030, di Indonesia diperkirakan akan terdapat lebih dari 21 juta diabetisi. Sementara International Diabetes Federation memperkirakan bahwa di tahun yang sama, jumlah diabetisi di seluruh dunia mencapai angka 450 juta.

Angka yang memprihatinkan terutama dimana penyakit diabetes merupakan penyakit kronis yang bersifat progresif. Diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi kronis pada berbagai organ vital, khususnya jika tidak dilakukan pengendalian kadar gula darah dengan ketat.

Komplikasi kaki diabetes merupakan salah satu komplikasi kronis yang sangat menakutkan bagi diabetisi. Saat terjadi luka di kaki, risiko terbesar yang bisa dialami diabetisi ialah amputasi mayor (di bawah lutut) maupun minor (hanya jari-jemari).

"Tiap 30 detik, ada satu penderita diabetes yang diamputasi. Gangguan kaki diabetik pada diabetisi dapat terjadi karena kendali kadar gula yang tidak dilakukan dengan baik dan terus menerus. Faktor utama penyebabnya ialah kerusakan saraf dan gangguan pembuluh darah," papar Prof Dr dr Sarwono Waspadji, Sp.PD (K) pada Media Edukasi "Jangan Abaikan Kelainan Kaki Diabetik! Lakukan Deteksi Dini" di Le Meridien Hotel, Jakarta, belum lama ini.

Saraf yang telah rusak membuat diabetisi tidak dapat merasakan sensasi sakit, panas, ataupun dingin pada kaki dan tangan. Akibatnya, luka pada kaki dapat memburuk karena diabetisi tidak menyadari adanya luka tersebut. Kerusakan saraf terjadi pada lebih dari 50 persen diabetisi. Gejala umum yang terjadi adalah rasa kebal dan kelemahan pada tangan dan kaki.

"Deteksi dini dapat mencegah risiko amputasi antara 40 hingga 85 persen. Cara pencegahannya pun terbilang sangat mudah dan murah, di antaranya melakukan pemeriksaan kaki setiap hari, memakai alas kaki di luar dan dalam rumah, pakai kaus kaki berbahan katun tebal untuk menahan benturan, menggunakan alas kaki yang tepat untuk mencegah luka dan lecet, mencuci dan mengeringkan kaki setiap hari, menggunting kuku secara mendatar, dan menggunakan losion pelembut kulit secara teratur," imbuhnya.

Dijelaskan Prof Sarwono, konsultasikan ke dokter jika terjadi perubahan bentuk pada kaki atau sela jari melepuh dan mengeras. Pastikan kulit kaki tidak kering atau pecah-pecah dengan losion, dan periksa apakah kuku terlihat kusam, tebal, dan tumbuh ke dalam.

"Risiko amputasi semakin tinggi pada penyandang diabetes lebih dari 10 tahun. Ingatkan diabetisi untuk tidak menusuk mata ikan di kaki dengan alat tajam," tutupnya.

(ftr)
mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment