Lifestyle » Family » Rambu-Rambu Berselancar di Dunia Maya
Minggu, 30 Oktober 2011 - 07:13 wib
Anak harus diawasi saat browsing internet (Foto: Corbis)
KECANGGIHAN teknologi dan kemudahan akses internet membawa dampak tak hanya bagi orang dewasa. Anak zaman sekarang pun sangat familiar dengan Facebook, Twitter, YouTube dan lainnya.
Tak dapat dipungkiri, si kecil bisa memanfaatkan internet untuk mendapat informasi dan pengetahuan. Ingat
Moms, selalu ada risiko yang mengintai mereka. Jangan sampai si kecil kebablasan mengakses internet ya! Ikuti trik keamanan berinternet berikut:
Jadilah Temannya Buatlah kesepakatan dengan anak kalau dia ingin membuat akun Facebook atau Twitter, dia harus berteman dengan
Moms and Dads selaku orangtua. Aturan ini tak bisa dinego, jika anak ingin mendaftar di situs jejaring sosial maka dia harus setuju dengan aturan ini.
Berteman dengan Orangtua Teman Anak Bentuklah perkumpulan dengan orangtua anak yang lain, yang notabene bersahabat dengan si kecil. Jadi
Moms akan mengetahui lebih banyak tentang orangtua dari teman–temannya. Selain itu, Anda juga akan mengetahui tingkat tangung jawab dari orangtua temannya tersebut. Ingatlah pepatah yang mengatakan buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya.
Tempatkan Komputer di Luar Kamar Secara psikologi, anak akan memperlihatkan sikap canggung dan merasa tidak aman jika ada orang lain leluasa melihat apa yang mereka lakukan di depan komputer, terlebih jika mereka membuka situs yang tidak pantas. Jika anak
online menggunakan laptop, buat aturan bahwa mengakses internet tidak boleh dilakukan di kamar tidur sehingga Anda bisa mengontrol aktivitasnya.
Awasi Twitter, Facebook, Youtube dan Foto Kejadian buruk seperti
cyberbullying (aksi pelecehan via internet) tak hanya terjadi di facebook.
Moms sebaiknya mengawasi foto–foto apa saja yang diposting anak, apa yang mereka baca di internet, apa yang mereka
tweet dan
retweet, apa yang mereka lihat di YouTube.
Cek Isi Ponsel Secara Random Jika memungkinkan,
Moms cek isi ponselnya secara random. Periksa foto dan video apa saja yang ada didalamnya, jam berapa biasanya dia sms-an dan menerima sms, apakah ada yang mengancamnya dan lain – lain. Biasanya anak akan menunjukkan gelagat yang mencurigakan jika di ponselnya terdapat gambar, video atau apapun pesan aneh sehingga dia akan berusaha menolak jika orangtua ingin melihat isi ponselnya.
Cek History Browser Sama seperti ponsel, jika memungkinkan sebaiknya orangtua cek
history log browser yang digunakan. Kalau anak menghapus jejak saat dia berselancar di dunia maya, Anda patut waspada!
Buat Aturan Waktu Aturan ini juga berlaku untuk ponsel dan komputer. Sama halnya memberlakukan aturan bahwa dia tidak boleh menonton televisi jika belum mengerjakan pekerjaan rumah (PR), selama jam makan malam atau setelah jam 7 malam. Aturan serupa hendaknya juga diberlakukan untuk ponsel dan internet. Dan Anda selaku orangtua harus konsisten terhadap pertauran yang sudah dibuat.
"Hari Bebas Gangguan" Jika memungkinkan, buat kesepakatan tentang hari bebas menggunakan ponsel atau internet, aturan ini bisa dilakukan selama seharian atau beberapa jam saja. Cabut steker listrik dari komputer atau modem. Sita ponselnya, jauhkan sejenak saat keluarga sedang melakukan kegiatan menyenangkan seperti bermain di halaman rumah, berenang, dan sebagainya. Langkah ini bisa jadi alternatif untuk menghilangkan kebosanan atau kejenuhan anak.
Jadilah Sahabat Anak Orangtua harus rajin berdialog dengan anak tentang bahaya
cyberbullying (aksi pelecehan via internet), risiko berbagai foto dan pesan yang bersifat cabul atau kekerasan, pentingnya pengaturan privasi. Biarkan mereka tahu mengapa orangtua melakukan semua ini, jelaskan alasan–alasannya secara gamblang dan jangan lupa beri kesempatan pada anak untuk menyuarakan keberatan atau masalah mereka. Jangan ragu berkompromi, namun harus tetap berpegang teguh pada aturan-aturan yang Anda anggap penting. (Baca juga rubrik Kids School tentang menjalin komunikasi dengan anak)
Tanamkan Sifat Kejujuran Anda sebagai orangtua memang tidak bisa terus-menerus mengawasi anak. Jika
Moms ingin mendapat kepercayaan dari anak serta anak dapat berterus terang kepada orangtua, maka ajari anak arti kejujuran dan manfaatnya. Orangtua harus mengajak anak berdialog sedini mungkin dan tunjukkan kalau kita memercayai mereka. (Sumber: Mom & Kiddie)
(//tty)
0 comments:
Post a Comment