Upaya Semur Berjuang Jadi Warisan Dunia

iklan
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Upaya Semur Berjuang Jadi Warisan Dunia
Oct 30th 2011, 02:36

TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah Batik dan Keris, giliran semur berjuang untuk dapat pengakuan UNESCO atau  Badan PBB untuk Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi majunya semur sebagai warisan tak benda diimbuhi isu pengakuan masakan otentik oleh Malaysia. Buku berjudul The Complete Asian Cookbook dan Flavour of Malaysia menulis semur bagian dari makanan khas negeri jiran.

"Indonesia punya bukti kuat bahwa semur lahir disini, memang bukan masakan asli tapi lahir dari pertemuan kultural," ujar Sejarahwan JJ Rizal dalam diskusi tentang semur di Restoran Bebek Bengil, Kamis 27 Oktober 2011 lalu.

Di dalam semur, Ia melanjutkan, ada identitas bangsa Indonesia . Identitas ini pulalah yang diakui oleh Senior Brand Manager Bango Agus Nugraha. "Kami sudah meriset bahwa dibalik semur ini ada sejarah, kekayaan alam dan kekhasan yang layak jadi warisan tak benda," ujar dia dalam kesempatan yang sama.

Memang di dalam semur selalu identik warna coklat kehitaman yang berasal dari kecap manis yang menjadi ciri khas Indonesia. Tapi ternyata tidak semua semur menggunakan kecap, contohnya semur dari Ternate yang membubuhi cuka. "Bango melihat bahwa penyebaran dan keanekaragaman semur nusantra adalah bukti jati diri Bhineka Tunggal Ika," ucap dia.

Sebenarnya masih banyak masakan yang berpeluang jadi warisan tak benda, tapi data pendukungnya minim. "Apalagi ini perlu ada sejarah dan budaya, sulit mencari masakan Indonesia yang catatannya lengkap,"papar Agus. Maka untuk sementara Semur yang datanya cukup lengkap, layak maju sebagai calon warisan dunia.

Saat ini tercatat ada 12 jenis semur dengan berbagai nama dan ada di berbagai daerah. Contohnya Malbi dari Palembang dan andilan khas Betawi. Setiap daerah mempunyai ciri khas sendiri dari mulai penampilan hingga bahan. Ada yang memakai daging sapi, daging kerbau hingga ikan.

Direktur Pembangunan Jatidiri, Pekerti dan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Poppy Savitri menuturkan sebaiknya tidak usah diseragamkan nama dan jenis semur antar daerah. "Itu adalah keragaman dan kekayaan Indonesia," ujar dai.

DIANING SARI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment