Lifestyle » Fit and Beauty » 3 Hal Dasar yang Ibu Baru Perlu Tahu
Tangis Bayi, BAB & Berat Badan
Minggu, 18 September 2011 - 10:17 wib
Hal dasar yang perlu ibu baru tahu. (Foto: Getty Images)
BAYI Anda baru lahir? Sebagai ibu baru, tentu Anda ingin sekali mengetahui apa yang dialami si kecil. Mengapa ia menangis saat lahir, mengapa berat badannya turun di minggu awal?
Agar tak bingung, yuk ikuti penjelasannya secara ilmiah dari dr Eka Nurfitri, SpA berikut.
Menangis: tanda paru berfungsi
Sesaat setelah lahir bayi memang harus menangis untuk mengambil oksigen/bernapas. Saat dia dalam kandungan, fungsi pertukaran oksigen dan karbondioksida diwakili plasenta, sementara paru tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Darah "bersih" (kaya oksigen) dan darah "kotor" (tidak kaya oksigen) juga masih bersatu melalui celah bernama duktus arteriosus dan foramen ovale di jantung, sehingga nutrisi dan pertukaran gas bisa berlangsung karena paru tidak berfungsi akibat tekanan paru yang tinggi.
Nah, saat lahir, tangis bayi akan memasukkan udara ke dalam paru dan "mengusir" cairan di dalamnya dan mengganti dengan udara sehingga tekanan paru lebih rendah dari tekanan tubuh. Dengan begitu, dimulailah fungsi paru sebagai alat ventilasi perfusi, dan duktus arteriosus dan foramen ovale akan menutup karenanya.
BAB: tanda saluran cerna bekerja
Saat dalam kandungan, semua kebutuhan bayi termasuk pertukaran nutrisi dan oksigen disuplai ibu melalui plasenta. Saluran pencernaan tidak berfungsi sebagai alat pencerna.
Nah, begitu bayi lahir, saluran pencernaan mengalami dilatasi dan memulai gerak usus berirama karena oksigen mulai masuk dan tekanan sistemik meningkat. Akibatnya, isi saluran pencernaan yaitu mekonium –tinja berwarna hitam kehijauan- akan keluar dalam waktu 1 x 24 jam.
Patut dicatat jam keluarnya mekonium. Karena keterlambatan dapat mengindikasikan adanya sumbatan jalan keluar (atresia saluran cerna) atau gangguan fungsi persarafan sehingga gerakan peristaltik tidak berirama (hirschprung).
Berat turun di minggu awal
Perlu diketahui, fetus atau janin mengandung komposisi air hingga 80 persen. Dan, saat bayi lahir, akan terjadi penurunan jumlah air secara bertahap akibat penguapan ataupun kehilangan cairan melalui buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB). Bahkan kadang, bayi mengalami demam karena sedikit dehidrasi.
Di samping itu, untuk penyesuaian terhadap suhu lingkungan, bayi akan membakar persediaan lemaknya sehingga otomatis mengurangi depositnya.
Tapi jangan khawatir, persediaan "energi" bayi (well doing) bisa bertahan berkisar 48 jam walau tidak ada asupan. Kehilangan cairan akan tergantikan secara bertahap hingga menuju komposisi tubuh orang dewasa (komposisi air berkisar 56–60 persen).
Sangatlah normal jika pada minggu pertama bayi akan kehilangan berat badan sebesar 10–12 persen. Tapi, tak berlangsung lama kok! Pada minggu-minggu berikutnya, berat badan bayi akan bertambah berkisar 250 gram/minggu. (Sumber: Mom & Kiddie)
(//nsa)
0 comments:
Post a Comment