Dewasa ini maraknya hubungan singkat membuat beberapa orang hanya bisa mengelus dada mendengarnya. Yah, perceraian tak hanya terjadi di kalangan umum saja, namun, dapat kita saksikan di layar televisi berbondong-bondong artis melakukan perceraian dengan alasan "tak lagi cocok".
KapanLagi.com -
Oleh: Irma Oemaya
Nah, kalau sudah begitu, siapakah yang menjadi korbannya? selain kedua belah pihak itu sendiri, sang buah hati tentunya menjadi korban utama atas kejadian ini.
Ladies, pertengkaran dan perbedaan pendapat dalam sebuah hubungan rumah tangga adalah hal lazim yang terjadi pada setiap pasangan pada umumnya. Akan tetapi, perceraian bukanlah jalan keluar satu-satunya yang dapat Anda pilih. Sebelum Anda memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan suami, patut Anda renungkan hal-hal di bawah ini.
1. Janji pernikahan
Ingatkah Anda pertemuan pertama dengan suami yang ketika itu masih menjadi saat-saat yang mendebarkan? Pasti sempat terbesit dalam benak Anda, jika pria itu menjadi suami Anda kelak, maka Anda akan menjaganya dan menerimanya dengan sepenuh hati. Ketika Anda melangsungkan prosesi pernikahan bersamanya, Anda dan dia telah mengucapkan janji pernikahan yang mengatakan bahwa satu sama lain akan menjaga di saat suka dan duka, dalam keadaan sehat maupun sakit, selamanya. Sekarang? ke manakah janji yang telah Anda ucapkan di depan semua orang? Apakah janji pernikahan dibuat hanya untuk sekedar diucapkan tanpa harus dilakukan?
2. Dia membutuhkan Anda
Bagaimanapun, Anda adalah seseorang yang pernah menghabiskan dan menjalani kehidupan sehari-hari bersamanya. Peran Anda sebagai istri yang mempedulikan kerapian pakaiannya, persiapan sarapan, dan tempat untuk berbagi suka dan duka membuat dia sangat membutuhkan Anda untuk selalu berada di sampingnya. Dukungan, dan rasa percaya terhadap kemampuannya sangat dibutuhkan saat ini. Jangan terlalu terpaku pada satu kesalahan yang dapat membuat Anda melupakan sesuatu yang lebih penting daripada itu.
3. Anak menjadi korban
Jika Anda sedang berargumen dengan suami, lebih baik kejadian itu tidak dilihat secara langsung oleh buah hati Anda. Dengan daya ingat mereka yang sangat kuat, membuat mereka dapat mempelajari bahkan meniru kebiasaan buruk Anda. Tak hanya itu,dengan pertengkaran yang Anda dan suami lakukan di depannya dapat membuat mental si anak menjadi tidak stabil dan terganggu. Hal-hal seperti hilangnya rasa percaya terhadap diri sendiri maupun orang lain, dapat dialaminya kelak ketika mereka tumbuh dewasa. Think about it!
4. Anda sebagai panutan
Bagi seorang anak, peran ibu sangat berarti bagi tumbuh kembangnya dalam menjalani kehidupannya kini dan mendatang. Sudah pasti hal itu membuat Anda dianggap sebagai panutan dalam hidupnya. Lantas, apa yang akan terjadi ketika Anda bertengkar hebat dengan suami di depan mereka? Tentu saja, pikiran yang akan selalu terekam di dalam otaknya adalah tentang bagaimana ibunya memperlakukan suaminya. Di samping itu, anak Anda mungkin akan mengambil keputusannya sendiri dalam berpikir. Yakni, bahwa Anda adalah korban kejahatan yang dilakukan oleh suami. Sehingga, kelak dia akan berpandangan negatif terhadap ayahnya sendiri. Ladies, hentikan semua ini sebelum terlambat.
5. Dia layak dihormati
Setiap manusia di dunia ini pastinya memiliki keinginan untuk dihormati satu sama lain. Terlebih bagi suami Anda yang notabene adalah kepala rumah tangga yang mempunyai tanggung jawab besar dalam memenuhi kebutuhan Anda dan anak-anak. Sehingga, baik bagi Anda untuk lebih menghormatinya baik dalam tutur kata maupun perbuatan. Cobalah untuk tetap bersabar dengan suara yang sopan ketika Anda dan dia sedang berargumen, hal ini akan membuat komunikasi Anda dan suami menjadi lebih terkendali.
6. Dia telah bekerja keras
Ingin tahu seberapa jauh dia bekerja keras dalam membahagiakan Anda? Pandangi perhiasan dan pakaian yang berada di lemari Anda. Di sanalah Anda akan mengetahui hasil dari kerja keras sang suami yang terwujud dalam barang-barang yang Anda inginkan. Ingatlah ketika suami rela bangun di pagi hari dan pulang di malam hari untuk mencari nafkah yang membuktikan betapa besar rasa kepeduliannya terhadap Anda dan anak-anak. Ladies, sebelum Anda menyibukkan diri dengan mencari celah buruk sang suami, mengapa Anda tak mencatat hal-hal baik apa saja yang telah dia lakukan terhadap Anda?
7. Anda masih mencintainya
Tidak usah berbohong kepada hati nurani Anda sendiri, Anda masih mencintainya bukan?
Berkali-kali Anda berusaha untuk mengatakan bahwa Anda sudah tak bisa lagi bersamanya, Anda tak cocok lagi untuk hidup dengannya, dan bahwa Anda sudah tak lagi mencintainya. Namun, Anda lakukan semua ini untuk menutupi bahwa Anda telah terluka dengan seseorang yang masih Anda cintai dengan sepenuh hati.
Ladies, jika Anda masih mencintainya, ini adalah berita gembira yang patut Anda renungkan dalam-dalam. Apakah Anda yakin untuk hidup tanpa lelaki yang berarti bagi Anda? apakah Anda yakin untuk menjadi single parent yang menjaga seorang anak yang telah menjadi bukti cinta Anda dan pasangan? Jika Anda masih bertanya-tanya masalah keyakinan Anda untuk meninggalkan suami Anda, itu menandakan Anda masih mencintainya. Tunggu apa lagi? pertahankan cinta Anda!
Anda mungkin tidak selalu setuju dengan apa yang dia katakan begitu pula sebaliknya. Nobody's perfect. Akan tetapi Anda masih harus tetap mendukung dia jika itu hanya masalah pendapat dan bukan masalah hidup dan mati atau moral. (wo/io/bee)
0 comments:
Post a Comment