Napas Ulitarian Rio

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Napas Ulitarian Rio
Jan 13th 2012, 08:54

TIRAI pekan mode 2012 dibuka di Rio de Janeiro yang menghadirkan koleksi teranyar untuk musim gugur dan musim dingin mendatang dengan menawarkan napas ulitarian nan praktis.

 
Desainer bintang asal Rio de Janeiro, Alexandre Herchcovitch, membuka tirai Rio Fashion Week dengan gaya industrial yang membuktikan bahwa Rio de Janeiro bukan hanya sekadar destinasi wisata tropis di Amerika Selatan, juga punya sisi industrial yang cukup bersaing.

Dalam wawancaranya dengan Associated Press, Herchcovitch mengatakan bahwa selama ini para turis mengunjungi Rio de Janeiro dan Sao Paulo untuk mendapatkan pengalaman berlibur eksotis. Padahal masih banyak sisi lain yang dimiliki Brasil, salah satunya sebagai negara industri.
 
"Orang-orang berpendapat bahwa Brasil adalah destinasi wisata eksotis dan pusat operasi plastik, tapi ada sisi lain yang juga dimiliki Brasil dan tidak banyak diketahui orang, seperti halnya industri yang menjadi tulang punggung ekonomi negara atau kemampuan Brasil dalam membuat kain-kain terbaik di dunia. Itu yang ingin saya tunjukkan melalui koleksi ini," papar Herchcovitch.

Gaya industrial yang disajikan Herchcovitch terbilang unik. Pasalnya, panggung Rio de Janeiro biasanya menyajikan koleksi penuh warna yang melambangkan eksotisme dan sensualitas Brasil sebagai pusat mode di Amerika Selatan. Namun, Herchcovitch justru menghadirkan gaya kontras. Ketimbang menggunakan permainan warna, Herchcovitch justru menonjolkan palet monokromatik dalam nuansa gelap, yang akan direspons positif oleh para penyuka gaya minimalis. Malah editor mode Jenny Barchfield berpendapat bahwa koleksi Herchcovitch akan disukai para fashionista New York dan Milan.

Warna juga menjadi kekuatan label asal Sao Paulo, Acquastudio. Namun, jika Herchcovitch menghadirkannya dalam napas hipster, Acquastudio memilih gaya ladylike ala 1950-an yang dikemas menggunakan nuansa warna pelangi. Menambah sentuhan elegan, Acquastudio menggunakan permainan kristal Swarovski sebagai detail.
 
Sementara, Patachou memilih inspirasi dari Timur jauh. Koleksinya yang penuh warna didominasi siluet kimono dan wrap dress yang disulap menjadi busana sehari-hari nan feminin. Desainer Patachou Erika Frade mengatakan bahwa Asia merupakan pasar potensial, tidak hanya bagi para pelaku mode Eropa, juga Amerika.

"Itulah mengapa saya menghadirkan koleksi bernapas Asia," ujar desainer yang berniat menjajal pasar Asia dalam waktu dekat.
 
Asia juga menjadi fokus label Alessa yang menghadirkan ragam gaun-gaun sutra dalam motif Oriental. Tidak hanya itu, Alessa, yang juga menyasar pasar Timur Tengah, mengambil inspirasi motif dari kilim, tapestri asal Turki. Rio Fashion Week dibandingkan sepupunya, Sao Paulo Fashion Week, mungkin bukan merupakan event fashion terbesar di Brasil, namun tetap memiliki gaya dan prestise tersendiri. Tahun ini, hal itu diperlihatkan dengan kehadiran buyer dan media internasional, juga fashionista yang tertarik menikmati jualan utama Pekan Mode Rio de Janeiro. Selain koleksi busana kontemporer, Rio de Janeiro terkenal akan koleksi busana pantai termasuk juga swimwear dan bikini.

Hal tersebut menjadikan Rio de Janeiro sebagai pusat destinasi chic swimwear internasional selain Miami. Sebut saja Mara Mac yang merupakan label unggulan Brasil di bidang sportwear. Di atas catwalk, Mara Mac menghadirkan gaya ringan nan effortless yang merupakan paduan antara sisi chic tailored dengan gaya dinamis sportwear. Membiarkan suasana tropis menonjol, Mara Mac pun banyak menggunakan palet terang dan tema nautical yang kental dengan sentuhan laut.

Di sisi lain, Melk Z-Da, menghadirkan sisi tradisional Brasil dengan mengetengahkan handricraft ala Brasil sebagai aplikasi koleksinya yang bermaterialkan kain berwarna tembaga. Untuk menghadirkan citra kontemporer, Melk Z Da mengombinasikan inovasi olah tekstil dalam gaya dekonstruktif dengan warnawarna alami. Lucas Nascimento, yang pernah bekerja sama dengan Giles Deacon, Luella Bartley, Jonathan Saunders, dan Basso & Brooke mempersembahkan koleksi busana kasual nan chic dalam warna putih dan ivory. Sisi rebel diungkap desainer asal Inggris ini melalui permainan mohair serta kombinasi bahan wol, sutra, dan lurex, metal, juga plastik.
 
Sophisticated sekaligus futuristis. Penyelenggara Rio de Janeiro Fashion Week yang diwakili Elysa Simao mengatakan, industri mode di Brasil merupakan salah satu kontributor utama bagi ekonomi negara tersebut. "Sekitar 8 juta orang bekerja di industri mode," paparnya.
 
Simao juga tidak menampik bahwa masih dibutuhkan banyak perbaikan untuk membawa industri mode Brasil ke panggung internasional. Namun, Simao berharap Rio de Janeiro Fashion Week bisa terus membawa embusan angin segar bagi industri mode Brasil.
 
"Tahun ini kami berharap bisa membukukan transaksi 10 persen-15 persen lebih banyak dibandingkan tahun lalu," tuturnya.
(tty)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment