Betis Mulus tanpa Bulu  

iklan
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Tempointeraktif.com - Gaya Hidup
Betis Mulus tanpa Bulu  
Sep 19th 2011, 02:47

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pada musim panas ini, busana yang serba mini tengah diminati. Celana pendek dan rok mini sedang menjadi tren di kalangan remaja putri. Namun tidak demikian bagi Citra Amelia. Meski tertarik mengenakannya, ia memilih memakai celana jins panjang atau rok bermodel payung.

Citra tidak percaya diri mengenakan pakaian yang minim. Menurut dia, kulit betisnya tak begitu menarik untuk dibiarkan terbuka. "Saya tidak pede tampil dengan rok atau celana mini yang memperlihatkan betis, apalagi paha saya," katanya. Hal yang paling mengganggu baginya adalah bulu di betis dan kakinya yang panjang. "Bulu kaki saya terlalu panjang, hampir mirip panjang bulu kaki pria," ujar perempuan berumur 21 tahun itu.

Keluhan ini tak hanya dialami Citra. Caroline juga mengeluhkan hal yang sama. Akibat bulu lebat itu, ia memakai lotion atau krim badan. "Kalau pakai body lotion, bulu makin panjang," ujarnya.

Masalah bulu yang terlalu panjang cukup mengganggu penampilan kaum Hawa. Penulis buku kepribadian berjudul Clck!, Erwin Parengkuan, mengatakan penampilan seseorang sangat mempengaruhi penilaian orang lain. "Penampilan itu tidak hanya dari luar, tetapi juga harus dipersiapkan lebih dalam, termasuk keindahan kaki," ujarnya dalam workshop kecantikan bertajuk "Beauty is Hairless Smooth Skin" yang digelar majalah Cosmopolitan di gedung Pusat Kegiatan Penelitian Universitas Hasanuddin pekan lalu.

Tessa Karina, Brand Manager Veet Hair Removal Cream, mengatakan memiliki kulit mulus dan bersih akan memberi kesan yang menarik baik dari luar maupun dalam. Bulu yang tumbuh di sekujur tubuh mengganggu kemulusan dan kecerahan kulit.

"Melakukan perawatan kecantikan untuk kulit, seperti bleaching, saja tak cukup. Bulu badan membuat kulit tak mulus," ujarnya. Tessa mengatakan menghilangkan bulu mesti dilakukan sampai ke akarnya. "Membersihkan bulu akan membuat kulit lebih bersih dan bersinar, sehingga menambah rasa percaya diri," ujarnya.

Perlu diketahui, bulu berfungsi menangkis kotoran dan menyaringnya agar tak langsung masuk ke dalam kulit. Karena itu, kata Tessa, jika ingin mencukur bulu, harus dilakukan dengan cara yang tepat. Kadang mereka yang tak percaya diri lantaran betisnya berbulu mencukurnya dengan silet atau mencabutinya dengan pinset. Selain itu, mereka menghilangkan bulu dengan wax, yang menyakitkan.

Menurut Tessa, ketiga hal itu memang bisa membantu membuat kulit bebas bulu, tapi efeknya tak cukup aman. "Efeknya, rambut yang tumbuh kembali lebih tebal dan gelap, caranya menyakitkan, biayanya mahal, dan menghabiskan banyak waktu," ujarnya.

Hasilnya, kulit bukannya lebih cerah dan bersih, malah bisa menimbulkan kulit kemerahan dan kehitaman karena rawan iritasi. Sebab, proses menghilangkan bulu berpengaruh pada sentuhannya terhadap lapisan kulit. "Menghilangkan bulu sebaiknya dilakukan dengan cara yang lembut agar kulit tak iritasi," ujar Tessa.

Jika ingin kulit mulus tanpa bulu, kata dia, gunakan krim penghilang bulu yang aman. "Krim ini ketika dioleskan ke permukaan kulit yang berbulu akan meresap sampai ke dekat akar bulu, yang membuat proses removal (penghilangan bulu) lebih lembut serta hasilnya lebih aman dan maksimal."

Krim penghilang bulu dapat dioleskan di daerah kaki dan lengan. Setelah itu, untuk membersihkannya cukup dengan bantuan alat spatula, tak perlu dengan benda tajam. "Kulit yang sehat dan tanpa bulu terlihat sangat mulus dan bersih," ujar Tessa.

SUKMAWATI

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment