Wanita Hamil Tak Perlu Makan Banyak

iklan
Liputan6 Kesehatan
Liputan6 Kesehatan
Wanita Hamil Tak Perlu Makan Banyak
Dec 24th 2011, 12:21

Liputan6.com, London: Wanita hamil sangat membutuhkan banyak nutrisi untuk mendukung dirinya dan janin yang dikandung. Akibatnya banyak dari mereka merasa perlu makan dua kali lebih banyak. Masyarakat menganggap ini peningkatan nafsu makan yang wajar.

Namun, kebiasaan ini membuat mereka cenderung mengalami kenaikan berat badan yang cukup parah. Kondisi ini bisa berdampak membahayakan mereka.

Tapi bertentangan dengan mitos, ahli kesehatan memperingatkan wanita hamil tak benar-benar perlu makan untuk dua orang. Penelitian di Inggris menemukan, jika wanita hamil tak butuh makan lebih banyak. Sebab kalori ekstra untuk memasuki trimester ketiga sudah mencukupi.

Penelitian menyebutkan jika mereka hanya perlu 200 kalori ekstra per hari. Jumlah ini sama dengan dua potong roti putih.

Kebanyakan wanita yang kelebihan berat badan selama kehamilan memiliki peningkatan risiko komplikasi dua kali lipat dari perempuan normal. Wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki kesempatan penggumpalan darah di kaki dan paru-paru sehingga berpotensi membahayakan nyawa mereka saat melahirkan. Mereka bahkan memiliki risiko keguguran atau melahirkan anak prematur.

Meski begitu, wanita dilarang diet selama masa kehamilan. Philippa Marsden, Ketua Komite Pasien Gynaecologist Inggris, mengatakan menurunkan berat badan dengan diet selama kehamilan dapat membahayakan kesehatan janin.

"Ubah pola diet Anda dengan makanan sehat yang dapat membuat Anda menglami kenaikan berat badan dan bahkan mungkin turun," ungkapnya. Ia menambahkan, paramedis dapat membantu wanita kelebihan berat badan jika mereka berencana untuk hamil lagi di masa mendatang atau setelah mereka melahirkan.(Medicmagic/AIS)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment