Menurunkan Berat Badan, Fat Loss Atau Muscle Loss?

iklan
KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Menurunkan Berat Badan, Fat Loss Atau Muscle Loss?
Dec 18th 2011, 02:00

Menurunkan berat badan adalah hal penting bagi mereka yang mengalami kelebihan berat badan.

KapanLagi.com -

Oleh: Team DuniaFitnes

Beberapa dari Anda bisa jadi juga sudah berjuang mati-matian untuk menurunkan berat badan namun masih belum berhasil. Jika demikian, mari kita kembali ke prinsip-prinsip menurunkan berat badan yang benar.

Program menurunkan berat badan dapat menghasilkan pengurangan tiga komposisi tubuh yaitu lemak, air, dan otot. Tentunya yang Anda inginkan adalah penurunan kadar lemak bukan? Karena otot lebih padat daripada lemak, maka pengurangan kadar lemak sedikit saja sudah berpengaruh banyak pada berat badan dan penampilan daripada pengurangan kadar otot.

Misalnya seseorang berhasil menurunkan kadar lemak sebanyak 10% saja sudah cukup membuat perubahan yang signifikan pada penampilannya. Untuk memastikan Anda sudah menurunkan berat badan berupa kadar lemak, bukan kadar otot, dapat digunakan alat pengukur kadar lemak atau fat monitor.

Pengurangan kadar otot selama menurunkan berat badan dapat dihindari dengan cara melakukan latihan angkat beban atau latihan kekuatan lain secara rutin dan menjaga asupan protein yang cukup. Jadi kalau Anda sedang menjalani diet rendah karbohidrat atau latihan yang intens sebaiknya tingkatkan asupan protein.

Basal Metabolic Rate (BMR) adalah jumlah kalori yang dibakar ketika tubuh dalam kondisi istirahat (tanpa melakukan aktivitas apapun). BMR sangat dipengaruhi oleh berat badan dan jumlah kadar otot seseorang. Semakin banyak jumlah kadar ototnya, semakin banyak kalori yang dibakar secara alami. Artinya, jika Anda sedang mengalami peningkatan kadar otot, maka kalori yang masuk dari makanan yang dimakan akan terbakar sehingga tidak akan menambah berat badan. Sebaliknya jika Anda mengalami penambahan kadar lemak maka kalori yang masuk dari makanan hanya akan menambah berat badan.

Jika asupan kalori dari diet seseorang lebih besar dari nilai BMR maka Anda akan membakar lemak. Sebaliknya jika asupan kalori dietnya lebih rendah dari angka BMR, Anda tetap membakar lemak namun juga membakar otot dalam jumlah besar. Padahal seperti yang sudah disebut di atas, menurunnya kadar otot akan mempengaruhi BMR sehingga memperlambat metabolisme. Oleh karena itulah mengapa berdiet dengan berlapar-lapar mengurangi porsi makan adalah diet yang salah.

Karena itu pula para ahli tidak menyarankan mengurangi asupan karbohidrat secara drastis bagi Anda yang sedang menjalani diet rendah karbohidrat dan tinggi protein. Bagaimanapun juga, otot Anda membutuhkan karbohidrat untuk mengisi ulang glikogen otot.

Lakukan latihan pada 1,5-2 jam sesudah makan untuk membantu menurunkan kadar lemak dan menjaga kadar otot tidak berkurang. Dalam masa waktu tersebut, level insulin dan gula menurun secara perlahan. Pankreas akan memproduksi hormon glukagon dan nutrisi dalam sel-sel lemak akan dilepaskan ke dalam darah sebagai energi, terutama saat berlatih.

Sebaliknya, jika level gula darah sedang meningkat drastis (misalnya pada saat konsumsi karbohidrat), insulin akan 'memberi makan' sel-sel otot dan menyimpan kelebihannya ke dalam sel-sel lemak. Lebih jauh lagi, jika level insulin sedang berkurang drastis, sel-sel otot tidak akan menerima asupan nutrisi yang dibutuhkan. Karena itulah segeralah konsumsi makanan berprotein cepat serap segera sesudah latihan agar otot segera pulih. (df/bee)

Source: http://duniafitnes.com/

Provided by:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment