Liputan6.com, London: Anak-anak yang didiagnosis mengalami autisme sebaiknya diobati sejak dini. Sebuah penelitian mengungkapkan, anak-anak yang didiagnosis mengalami gangguan autis pada usia muda tak lagi menunjukkan gejalanya saat mereka tumbuh dewasa.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics mengungkapkan, sepertiga anak muda yang pernah didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme, tidak lagi memiliki diagnosis pada saat orangtua mereka disurvei.
Para peneliti mencatat bahwa studi terakhir juga telah menemukan beberapa anak-anak yang awalnya memiliki gangguan spektrum autisme akhirnya kehilangan diagnosis itu dan tidak lagi dianggap sebagai autis.
Namun, apakah ini karena diagnosis pertama keliru atau perubahan yang terjadi di otak mereka? Hal itu masih kontroversial.
Tim yang dipimpin Dr Andrew Zimmerman dari Massachusetts General Hospital untuk Anak-anak, mempelajari data dari survei telepon 92.000 orangtua yang anaknya berusia 17 tahun dan lebih muda di Amerika Serikat pada 2007 dan 2008, Selasa (24/1).
Sebanyak 1.366 mengatakan bahwa pada masa lalu atau saat ini anak mereka didiagnosis mengalami gangguan spektrum autisme. Dalam 453 kasus tersebut, anak-anak didiagnosa dokter mengalami gangguan tetapi orangtua mengatakan mereka tidak lagi memilikinya.
Para peneliti menemukan anak-anak dengan ketidakmampuan belajar atau terlambat berkembang lebih mungkin untuk terus digolongkan sebagai autis. Hal yang sama juga berlaku untuk anak yang lebih tua yang juga menderita epilepsi dan kecemasan. Namun, anak-anak atau remaja dengan masalah pendengaran di awalnya kurang mungkin dianggap autis di kemudian hari.
Tim mencatat bahwa autisme cenderung berkembang seiring dengan berbagai gangguan mental dan perilaku lainnya. Mereka berspekulasi ini bisa mempersulit diagnosis, atau memperlambat perkembangan pada anak-anak yang didiagnosa dan diobati sejak dini.
Para ahli tidak setuju dengan kemungkinan anak-anak yang benar didiagnosis mengalami salah satu gangguan spektrum autisme membaik pada titik tertentu tidak bisa lagi terpengaruh. Dia mengatakan bahkan ketika gejala membaik, orang dengan autisme harus tetap mendapatkan perawatan dan berusaha mempertahankan kemajuan itu.
Dr Zimmerman berpendapat bahwa mengenali autisme lebih awal dan memulai pengobatan lebih cepat dapat meningkatkan kemungkinan perbaikan yang abadi. "Ini tak biasa melihat seorang anak yang mulai dengan autisme yang lebih parah dan kemudian menjadi lebih lunak dan bahkan lembut seiring usia bertambah," ujarnya.
"Banyak anak-anak membaik, dan kita tidak benar-benar tahu mengapa, kecuali kita tahu ada banyak perkembangan di otak," katanya.
"Kami berpikir bahwa pengobatan lebih dini sangat penting dan ada alasan untuk berpikir bahwa kita dapat memperbaikinya. Saya sangat optimis!".(Dailymail/MEL)
0 comments:
Post a Comment