Tim Peneliti Jerman Berhasil Kembangkan Obat Anti-Malaria Sintesis

iklan
VOA News: Sains dan Kesehatan
VOA News: Sains dan Kesehatan
Tim Peneliti Jerman Berhasil Kembangkan Obat Anti-Malaria Sintesis
Jan 26th 2012, 00:35

 Rabu, 25 Januari 2012

Para peneliti pada Lembaga Max Planck di Postam, Jerman, mengatakan telah mengembangkan cara sederhana dan murah untuk memproduksi dalam jumlah besar obat anti-malaria, artemisinin, yang sebelumnya hanya bisa dibuat dari sari tumbuhan.

Para ilmuwan pada Lembaga Max Planck di Postdam, Jerman, mengatakan bisa membuat artemisinin sintetis kurang dari lima menit.

Para ilmuwan pada Lembaga Max Planck di Postdam, Jerman, mengatakan bisa membuat obat anti-malaria artemisinin sintetis kurang dari lima menit.

Malaria adalah penyakit yang bisa dicegah dan diobati, namun Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan penyakit itu diderita 216 juta orang di 106 negara di seluruh dunia, dan membunuh 655.000 orang tahun 2010. Enam puluh persen kematian terjadi di Afrika.

Artemisinin telah digunakan ribuan tahun dalam pengobatan tradisional Tionghoa. Obat campuran artemisinin modern adalah unsur penting dalam pemberantasan malaria, tetapi produksi obat itu mahal dan terbatasnya tanaman untuk membuat obat itu kerap mengakibatkan kelangkaan.

Selain murah dan mudah, para ilmuwan pada Lembaga Max Planck di Postdam, Jerman, mengatakan cara produksi yang mereka lakukan tidak tergantung pada tanaman yang merupakan unsur aktif obat itu, dan mereka bisa membuat artemisinin sintetis kurang dari lima menit.

Para peneliti itu yakin penemuan mereka berpotensi untuk menjamin pasokan artemisinin secara berkesinambungan dan murah bagi sekitar 200 juta penderita di negara berkembang yang saat ini hampir tidak punya akses untuk memperoleh obat-obatan.

Para peneliti di Lembaga Max Plank mengatakan artemisinin yang mereka produksi menggunakan zat yang dihasilkan dari ragi yang dimodifikasi secara genetik dengan menggunakan proses perubahan kimia sederhana yang digerakkan oleh sinar ultraviolet (UV). Perusahaan-perusahaan farmasi saat ini tidak menggunakan proses fotokimia ini karena sulit untuk dikontrol dalam jumlah besar.

Namun, para ilmuwan di Lembaga Plank mengatakan mereka mengatasi masalah itu dengan memasukkan canpuran unsur obat melalui tabung kecil yang dililit lampu UV. Sinar UV menembus keseluruhan campuran di dalam tabung itu, memicu proses perubahan kimia yang menghasilkan artemisinin hanya dalam beberapa menit.

Artikel yang menjelaskan proses baru yang cepat pembuatan artemisinin sintetis diterbitkan dalam jurnal Applied Chemistry (Angewandte Chemie).

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment