Lifestyle » Fit and Beauty » Gara-Gara Pornografi, Permintaan Bedah Miss V Naik
Minggu, 28 Agustus 2011 - 10:55 wib
Fitri Yulianti - Okezone
(Foto: gettyimages)
PORNOGRAFI mempertontonkan secara vulgar alat kelamin wanita yang dikategorikan sebagai Miss V sempurna. Lantaran ini, banyak wanita terobesi melakukan bedah Miss V.
Menurut survei National Health Service (NHS), permintaan terhadap bedah estetika kelamin di kalangan wanita meningkat lima kali lipat hanya dalam rentang 10 tahun. Di Inggris sendiri, bedah Miss V dilakukan hampir 2.000 wanita setiap tahun.
Sebuah studi baru bahkan menemukan bahwa kebanyakan wanita yang meminta Miss V-nya dipermak ternyata tidak benar-benar membutuhkannya. Sebuah studi oleh Dr Sarah Creighton dari University College London menemukan, kebanyakan wanita meminta bedah Miss V lantaran terpengaruh oleh imej bentuk Miss V sempurna yang senantiasa dieksploitasi tontonan pornografi.
"Wanita dibombardir dengan gambar-gambar yang menegaskan bahwa organ genital mereka tidak normal," kata Dr Sarah.
Kesimpulan didapat berdasarkan hasil studi Dr Sarah bersama tim peneliti dari Elizabeth Garrett Anderson Institute dengan mengamati 33 wanita yang meminta operasi memercantik Miss V (vaginoplasty dan labiaplasty).
Setiap peserta studi diukur lebar dan panjang Miss V-nya oleh dokter kandungan lalu diperbandingkan dengan ukuran Miss V yang dianggap normal oleh tontonan pornografi. Mereka menemukan bahwa semua wanita yang ingin melakukan operasi Miss V justru memiliki ukuran normal. Hanya tiga wanita yang dirujuk bedah kosmetik yang memang memiliki ukuran asimetris.
Namun, 12 orang peserta lainnya masih terobsesi melakukannya dengan cara lain. Sebanyak 11 wanita menerima rujukan untuk konsultasi ke psikolog sedangkan satu peserta dirujuk ke pelayanan kesehatan mental.
"Hal yang mengejutkan bahwa semua peserta penelitian memiliki ukuran Miss V yang normal, tapi hampir setengahnya masih ingin melakukan bedah kosmetik. Sebanyak 20 wanita mengatakan ingin Miss V yang lebih kecil untuk memerbaiki penampilan," ungkap Dr Sarah, seperti dilansir Dailymail, Minggu (28/8/2011).
Dari 27 wanita yang mengatakan kapan pertama kali merasa tidak puas dengan Miss V mereka, 15 wanita di antaranya mengatakan ketika berumur 15 tahun sedangkan lainnya ketika berumur di atas 20 tahun.
Selain tayangan pornografi, alasan yang menyadarkan mereka terhadap daerah kelamin adalah komentar dari pasangan dan ketidaknyamanan fisik.
"Ini mengejutkan, terutama karena mereka terpikir melakukannya sejak muda. Mereka meminta dilakukan operasi yang sebenarnya tidak perlu, bahkan ketika mereka tidak tahu risiko jangka panjang akibat prosedur tidak tepat yang mungkin terjadi," tukas Dr Sarah soal studi yang dipublikasikan di British Journal of Obstetrics and Gynaecology ini.
(ftr)
0 comments:
Post a Comment