KOMPAS.com - Tidak semua kantor memiliki kebiasaan dimana para karyawannya saling terbuka mengenai besar gaji mereka. Kebanyakan karyawan akan merahasiakan angkanya, meskipun satu sama lain pasti penasaran: berapa yang diterima rekan kerja yang memiliki masa kerja yang sama? Bagaimana bila rekan kerja Anda mengetahui gaji Anda, apakah Anda jadi merasa kecolongan? Kalau gaji mereka lebih rendah, tentu tak masalah. Yang enggak asik adalah jika Anda ketahuan punya gaji di bawah standar.
Bagi sebagian orang, gaji memang masalah pribadi. Berapa besar gaji Anda, bukan urusan orang lain. Informasi soal gaji itu tak selayaknya diketahui orang lain, baik oleh sahabat Anda di kantor maupun oleh rekan di divisi lain. Ketika gaji salah seorang karyawan "bocor" ke lingkungan sekitarnya, situasinya pasti tak akan pernah sama.
Anda yang digaji di bawah standar mungkin akan terdorong untuk meminta kenaikan gaji, atau melirik peluang kerja di tempat lain. Sedangkan sekelompok karyawan di divisi yang satu ternyata digaji lebih tinggi daripada divisi lain, hal ini bisa menciptakan kecemburuan sosial dalam satu perusahaan.
Bisa jadi, kekhawatiran mengenai dua hal itulah yang membuat perusahaan membiarkan tradisi merahasiakan gaji. Sebab, mereka tidak ingin karyawan meminta kenaikan gaji atau hengkang dari perusahaan dan memilih di perusahaan kompetitor.
Tentu, tak semua perusahaan memiliki kultur semacam itu. Perusahaan yang sehat akan menerapkan transparansi, termasuk dalam soal gaji. Karyawan yang memahami nilai mereka sendiri dalam pasar kerja tentu dapat membuat keputusan karier yang lebih baik. Bila kita tidak pernah tahu berapa kisaran gaji di perusahaan maupun di perusahaan kompetitor, bagaimana kita tahu bahwa kita telah menerima gaji yang pantas? Dan bila pilihan untuk mengundurkan diri membawa kita ke karier dan gaji yang lebih baik, mengapa tidak?
Sebuah studi yang dimuat di National Bureau of Economic Research, memaparkan bagaimana sekelompok pekerja di University of California ditunjukkan sebuah database yang diterbitkan di harian Sacramento Bee. Database tersebut memuat daftar gaji karyawan di seluruh negara bagian, yang dipublikasikan di California.
Studi tersebut menyimpulkan, orang yang mendapati bahwa gaji mereka di bawah rata-rata kelompok mereka cenderung tidak puas dengan pekerjaan dan gaji mereka, lalu mencari pekerjaan baru yang dianggap lebih "menjanjikan".
Buka-bukaan soal gaji juga membantu pemerintah negara bagian memahami bagaimana cara mengatur anggaran yang benar. Oleh karena itu, meskipun California saat ini sedang mengalami krisis anggaran, menurut laporan situs bisnis dan keuangan Bloomberg beberapa pegawai pemerintahan masih menerima gaji yang cukup tinggi.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda terbiasa blak-blakan mengenai besar gaji dengan rekan kerja Anda?
Sent from Indosat BlackBerry powered by
Sumber: Bundle
0 comments:
Post a Comment