TEMPO Interaktif, Lebaran baru saja usai, tapi hiruk-pikuk perjalanan mudik dan balik belum juga reda. Rumah masih kotor dan berantakan setelah ditinggal mudik. Letih masih mendera tubuh. Alih-alih siap untuk ngantor lagi, yang sering ada malah siap pergi ke dokter terdekat karena penyakit datang menyerang.
Gastroentrolog Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Dr dr Ari Fahrial Syam, mengatakan sudah menjadi kebiasaan pasca-Lebaran muncul berbagai penyakit. "Biasanya ada tiga golongan penyakit," ujar dia saat dihubungi Tempo pada 19 Agustus lalu.
Tiga golongan penyakit yang disebut Dr Ari itu adalah penyakit yang diperoleh karena kelelahan pada proses mudik-balik, penyakit kronis kambuh, dan penyakit ketidakadaan pembantu.
Ari mengatakan perjalanan pulang mudik dan balik menghabiskan waktu dan tenaga yang besar. Apalagi jika pemudik menggunakan moda transportasi darat yang padat dan penuh penumpang. Sejak awal perjalanan mudik ke kampung hingga kembali balik, kata Ari, tubuh berada dalam kondisi di luar kebiasaan normal. Tubuh biasanya akan kurang istirahat serta kurang asupan makanan dan minuman yang baik sehingga menjadi lelah.
"Belum lagi, begitu sampai kampung, langsung silaturahmi, capek tak dihiraukan. Setelah itu, tak lama lagi langsung balik ke kota semula," ujar dokter yang baru meraih gelar doktoralnya ini.
Belum pulih badan dari rasa letih di kampung halaman, tubuh kembali terforsir untuk perjalanan pulang. "Daya tahan tubuh menurun, penyakit mudah menyerang," ujarnya.
Penyakit juga akan kembali pada mereka yang sudah mempunyai penyakit kronis, seperti hipertensi, asam urat, diabetes melitus, gangguan kolesterol, dan asma. Biasanya penyakit kambuhan ini akan muncul ketika pemudik tak mengontrol makanan yang dikonsumsinya selama perjalanan mudik, saat di kampung halaman, dan saat di perjalanan balik.
"Biasanya mereka berdalih, ah setahun sekali mumpung pulang kampung, makan ini makan itu. Tapi jadi tak terkontrol semuanya," ujarnya.
Penyakit yang ketiga yang muncul biasanya ketika pulang kembali ke rumah atau kota tempat mencari nafkah. Saat pembantu juga ikut mudik, badan masih capek, pekerjaan rumah masih menumpuk, dan kebersihan rumah sering tak diperhatikan. Sampah yang menumpuk membuat lalat atau tikus berpotensi muncul karenanya. Makan kadang asal-asalan, tidak bersih atau higienis. "Yang muncul, keracunan atau diare," ujarnya.
DIAN YULIASTUTI
0 comments:
Post a Comment