Ilustrasi Hipnotis
VIVAnews - Kim Robinshaw, 31, merasa tubuhnya lebih sehat setelah kehilangan berat badan hingga 50 kilogram. Wanita yang semula memiliki berat badan 133 kilogram itu itu berhasil mengurangi lemak di tubuhnya melalui metode hipnoterapi.
Pengaruh hipnotis membuatnya berpikir baru saja melakukan operasi pengecilan lambung. "Hipnoterapi ini hanya akan membuat Anda merasa seperti memiliki perut seukuran kepalan tangan," ujar Robinshaw, seperti dikutip dari Daily Mail.
Dengan keyakinan seperti itu, Robinshaw lebih mampu mengontrol asupan makan. Ia hanya menyantap makanan cair seperti yoghurt untuk sarapan, dan sup untuk makan siang. Sementara malam hari, ia kerap tidak makan karena merasa sudah kenyang. "Jika memaksa makan terlalu banyak, saya akan merasa sakit, padahal sesungguhnya tubuh saya tidak kesakitan."
Selama sembilan bulan menjalani terapi itu, grafik penurunan berat badannya terlihat sangat baik. "Hasilnya sungguh luar biasa, dan saya masih ingin mengurangi berat badan sedikit lagi," ujar wanita asal Lanchashire, Inggris, itu.
Agar tak mengacaukan pengaruh hipnotis, ia sengaja menyembunyikannya 'operasi virtual' itu dari orang sekitar. Ia hanya memberi tahu ibu dan ayah yang selalu mendukungnya. "Dan ketika orang-orang menyadari perubahan baik dalam tubuh, saya baru bercerita. Saya rasa sudah ada 10 teman yang tertarik menghubungi dokter saya," ujar Robinshaw.
Ia menyambangi seorang pakar hipnoterapi, Andrew Nelson, Oktober tahun lalu. Biayanya £275 atau hampir Rp4 juta sekali kunjungan. Nafsu makannya tak terkontrol setelah menerima suntikan hormon akibat penyakit endometriosis yang dideritanya pada 2006.
Kim mendatangi pakar hipnoterapi setelah sempat frustasi dengan berbagai cara pelangsingan tubuh yang tak membuahkan hasil. "Metode ini memungkinkan klien untuk menurunkan berat badan secara periodik dengan aman. Tapi, setiap klien memiliki masalah dan kebutuhan berbeda," kata Andrew.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
0 comments:
Post a Comment