Goyang Lidah Sambut Lebaran di Arab Saudi

iklan
VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Goyang Lidah Sambut Lebaran di Arab Saudi
Aug 30th 2011, 00:52

Selasa, 30 Agustus 2011, 07:52 WIB

Pipiet Tri Noorastuti

VIVAnews - Suasana Lebaran begitu kental di negara-negara mayoritas berpenduduk Muslim. Dengan penampilan terbaik, mereka berbagi kebahagiaan memasuki masa 'bersih kembali' seiring berakhirnya Ramadan bersama keluarga dan kerabat.

Di Arab Saudi, mereka menandai 1 Syawal dengan mengikuti ibadah Al-Mashhad atau salat Id di masjid-masjid besar terdekat. Setelah berucap syukur atas keberhasilan puasa sebulan penuh, mereka biasanya akan berkumpul di rumah keluarga tertua untuk bersilaturahmi.

"Kami biasanya berkumpul usai salat Id untuk sarapan bersama dengan menu-menu tradisional yang khas," kata Abdulrahma Al-Nasser, warga Arab Saudi berusia 56 tahun, seperti dikutip Arab News.

Semarak Lebaran ditandai dengan sajian menu-menu tradisional Hejazi yang berasal dari resep-resep turun temurun. Beberapa menu yang populer adalah Debyaza, Shakshookah dan Kebdah.

Debyaza merupakan hidangan berupa puding yang terbuat dari aprikot dipadu dengan kacang. Hidangan ini biasanya sudah dipersiapkan sejak tiga hari menjelang Lebaran agar kental dan manis saat tersaji. Membuatnya, hanya butuh pasta aprikot, kurma kering, aprikot kering, kismis dan kacang.

Shakshookah merupakan variasi telur orak-arik yang dicampur dengan sayuran. Biasanya dibuat beberapa menit sebelum acara makan dimulai, karena nikmat disantap selagi panas. Membuat hidangan ini, hanya butuh minyak sayur, bawang cincang, tomat potong dadu, telur, paprika, pasta tomat, kemangi cincang, cabe dan bumbu.

Sedangkan Kebdah merupakan hati domba segar yang dimasak dengan tomat dicampur dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih, lada hitam, etumbar cincang dan minyak sayur.

Umat Muslim di Arab Saudi memiliki tradisi menyembelih domba saat Idul Fitri. Selain dimasak sendiri, dagingnya juga akan disumbangkan untuk masyarakat tak mampu agar bisa merayakan Idul Fitri dengan hidangan istimewa.

Menu-menu tersebut biasanya disajikan dalam dua meja terpisah, untuk pria dan wanita. Tersaji bersama kopi dan teh sebagai pelengkap. Setelah sarapan, tradisi berikutnya adalah bersilaturahmi mengunjungi tetangga dan kerabat untuk mengucapkan selamat hari raya dan saling bermaaf-maafan.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment