Cameron mengaku pada Cosmo bahwa ia sudah berhenti mengonsumsi makanan yang digoreng sejak bulan Januari.
KapanLagi.com - Selama beberapa waktu, Cameron Diaz menghindari restoran Chateau Marmont di Hollywood. "Sudah lama tak melihat Anda," ujar sang pelayan yang mengantarkannya ke meja Cosmo. Cameron mengangguk dan berkata
"I know!" Bukannya ia tidak lagi menyukai tempat mewah dan terkenal ini, tapi ia tidak pernah mampu menolak lezatnya
fried chicken yang disajikan.
Ada masa-masa di mana wanita yang sekarang berumur 38 tahun ini mengunjungi Chateau setiap hari Minggu untuk memanjakan dirinya dengan makanan lezat yang menggemukkan. Sekarang? Tidak lagi. Cameron mengaku pada Cosmo bahwa ia sudah berhenti mengonsumsi makanan yang digoreng sejak bulan Januari.
"Selama ini saya memang selalu rajin berolahraga, namun suatu hari saya terbangun dan menyadari satu hal: meski saya terlihat baik-baik saja, pola makan saya saat ini tidak membuat saya menjadi lebih baik," ceritanya.
Hmmmm, jangan-jangan perubahan pola makan wanita cantik ini disebabkan oleh hubungan romansanya dengan Alec Rodriguez (A-Rod) – atlet baseball yang terkenal sangat peduli kesehatan. Mungkin memang hubungan ini yang mendatangkan ide hidup sehat pada Cameron, tapi ia mengaku tidak pernah berubah hanya untuk menyenangkan seorang pria.
"Saya tidak begitu peduli dengan apa yang orang lain pikirkan," ujarnya sembari menggelengkan kepala. "Ini hidup saya: jadi saya jalani seperti apa yang saya inginkan." Tampaknya ini adalah mantra hidup Cameron, dan ia mengaplikasikannya dalam segala hal – mulai dari film yang ia perankan, liburan sarat petualangan bersama sang sahabat Drew Barrymore, hingga keputusan apakah nantinya ia akan melanjutkan hubungan cinta ini ke tahap yang lebih jauh.
Peran Paling Menantang
Sebagai seorang aktris yang sangat tenar – tentunya karena film seperti Gangs of New York dan Being John Malkovich – talenta Cameron pastinya tak diragukan lagi. Tidak ada yang lebih menyenangkan selain menyaksikan wanita ceria ini berperan 'nakal'. Dalam film Bad Teacher, ia berperan sebagai Elizabeth, seorang guru (mengisap ganja dan terobsesi pada seks) yang sedang berusaha mengumpulkan uang untuk operasi pembesaran payudara. Ia berbicara kasar pada murid-muridnya, jatuh tertidur saat bekerja, dan berusaha untuk menggoda kekasih wanita lain.
Well, ini memang jenis peran yang sepertinya banyak dihindari oleh banyak aktris, khawatir karena peran ini banyak melewati batasan dan norma yang ada. Namun Cameron tidak peduli dengan hal ini. "C'mon Anda pikir tidak ada guru di luar sana yang mencari kesenangan di luar jam sekolah, atau ingin melakukan boob job?" katanya sembari tertawa. "Saya jatuh hati pada karakter ini karena ia nyata. Ia menjalani hidup seperti yang ia inginkan dan tidak merasa menyesal karenanya. Elizabeth memang tidak sempurna, dan saya suka bahwa pada akhir film pun ia tidak sepenuhnya berubah. Karena perubahan justru membuatnya tidak realistis."
Mengubah karakter yang awalnya kurang menarik menjadi peran yang pasti ingin ditonton oleh para fans menjadi bagian menarik dari Cameron. "Saya suka tantangan" ujarnya. Ini alasan mengapa ia suka melakukan sendiri adegan berbahaya dalam film. Tom Cruise menceritakan salah satu dari 'kegilaan' yang terjadi saat syuting film KNIGHT AND DAY. "Cameron dipanggil dengan julukan CD, dan stunt coordinator tidak bisa berhenti membicarakannya! Mereka berkata 'Tunggu sampai Anda melihat CD mengemudikan mobil.'
Dan benar, ia mengemudi dengan kecepatan tinggi dan berhasil membelokkannya tepat di mana mobil itu harus berhenti. Beberapa adegan yang ia lakukan masuk dalam kategori berbahaya, jadi tak heran bila ia berhasil memukau banyak orang di lokasi syuting." Berbahaya? "It's just fun!" ujar Cameron, seolah tak mempermasalahkan kalau ia harus mempertaruhkan nyawa. "Siapa sih yang tidak ingin menjadi ahli balapan mobil?"
Sahabat Sejati
Menurut sahabatnya, Drew Barrymore, Cameron memiliki kamikaze streak, "Ia sudah seperti saudara saya sendiri, namun kami juga melakukan banyak petualangan 'gila' bersama. Saya selalu tahu bahwa ia memiliki sesuatu yang berbeda...Ia mau melakukan apa saja! Mungkin banyak yang belum mengetahuinya, tapi Cameron sangat edgy," cerita Drew di kantor production company miliknya, Flower Films. By the way, perjalanan mereka sudah termasuk sky-diving di California dan berenang bersama ikan hiu di Tahiti lho.
Menjadi sahabat bukan hanya sekadar melakukan berbagai hal yang keren saja. Cameron percaya setiap orang harus bersikap apa adanya. Jadi ketika ia melihat Drew melakukan hal yang bisa berdampak negatif, ia tidak takut untuk mengatakannya. "Kuncinya ada pada bagaimana Anda menyampaikannya," ujar wanita dengan senyum lebar ini. Pertemanan akrab seperti yang mereka miliki tidak pernah sepihak ketika berkaitan dengan memberikan nasehat. "Drew itu bijaksana. Ia seorang sahabat sejati,' ujar Cameron, "sangat penting untuk memiliki sahabat yang akan selalu ada untuk Anda. Sebaliknya, saya akan selalu ada untuk Drew."
Menurut Cameron, filosofi hidupnya–no bulls**t, be yourself-dipengaruhi oleh dua hal yang baru ia alami: bertambahnya umur, dan kehilangan sang ayah. "Saya rasa Anda menjadi pribadi lebih baik, seiring bertambahnya usia. Anda akan tahu apa yang Anda inginkan, dan menjadi lebih kuat lagi secara mental, emosional dan fisik," katanya dengan wajah serius. "Namun ada satu hal lagi yang memaksa saya untuk menjadi lebih dewasa. Ayah saya meninggal, dan hal tersebut membuat saya lebih fokus dalam memikirkan hidup, dan bagaimana saya mau menjalani hidup ini."
Tentang Pernikahan..
Ada satu keputusan penting dalam hidup yang hingga saat ini Cameron masih tidak yakin: pernikahan. Bukannya tidak ada pria yang ingin mendekatinya, errr, mengingat ia juga pernah dekat dengan beberapa pria paling hot di Hollywood (termasuk Jared Leto dan Justin Timberlake), namun hubungan tersebut kerap mengarah ke arah 'fun' daripada 'forever'. Dan meski wanita penggemar olahraga ini telah menjalin hubungan serius dengan A-Rod selama lebih dari setahun....Ia tetap tak ingin terburu-buru. "Bagi saya, pernikahan belum menjadi suatu hal yang penting. Saya percaya kalau saya akan bisa berakhir dengan seorang pria kalau memang waktunya sudah tepat. Jika saya berusaha mengunci sesuatu hal, bisa jadi saya melewatkan setiap kemungkinan dari apa yang sebenarnya bisa terjadi," katanya.
Ketika banyak wanita seumuran dirinya terkena sindrom baby fever atau ingin hamil karena pengaruh sekitar, Cameron tidak berpikir mengenai hal ini. "Anda tidak boleh memiliki anak hanya karena beranggapan bahwa ini adalah sesuatu yang harus Anda lakukan," ujarnya, "hal ini tidak masuk akal untuk saya, atau untuk siapa saja."
Oke, bila ia tidak yakin dengan konsep berkeluarga di masa depan, kira-kira di mana dirinya sepuluh tahun lagi? "Tidak ada tujuan pasti," katanya sambil kembali bersandar di kursi "yang pasti adalah saya akan bergerak maju." (Cosmo/wsw)
Source: Cosmopolitan Edisi Juni 2011, Halaman 52
Provided by:
0 comments:
Post a Comment