TEMPO Interaktif, Sidney - Para pekerja kantoran berhati-hatilah. Pasalnya, sebuah studi yang dilakukan di Australia mengungkapkan semakin lama orang duduk setiap hari semakin besar peluang mereka untuk meninggal dunia lebih awal.
Penelitian tersebut melibatkan 260 ribu pria dan wanita di negara bagian New South Wales yang diperiksa rekam jejak kesehatannya sejak 2006. Meski berolahraga diperhitungkan, hal tersebut tidak cukup untuk menghentikan efek dari duduk berjam-jam tersebut. Mereka yang duduk lebih dari 10 jam sehari mempunyai peluang 48 persen lebih tinggi untuk meninggal dunia lebih dulu ketimbang orang-orang aktif yang duduk kurang dari empat jam sehari.
Peneliti dari School of Public Health di the University of Sydney, Profesor Adrian Bauman, mengatakan orang yang bekerja dengan aktivitas fisik seperti tukang kebun, pekerja bangunan, ataupun pekerja di childcare menghadapi lebih sedikit problem ketimbang mereka yang bekerja sambil duduk di kursi.
"Risiko terendah adalah jika Anda bekerja aktif secara fisik dan tidak duduk," ujar Profesor Bauman. "Jika Anda hitung, duduk di depan televisi beberapa jam, mengemudi kendaraan dari dan menuju tempat kerja serta bekerja di kantor sambil duduk terus, maka tidak sulit mencapai angka duduk selama 10-11 jam sehari."
"Salah satu cara mengatasinya adalah berusaha keras untuk menghindari hal tersebut," ucap Profesor Bauman. Karena itu, lanjut dia, sangat penting bagi mereka yang seharian lebih banyak duduk untuk menambah waktu berolah raga dan menjadikannya sebagai rutinitas.
"Orang rajin berolah raga, satu jam sehari, akan terhindar dari efek duduk terlalu lama. Masalahnya, hanya sedikit dari kita yang bisa melakukan hal itu. Sebagian yang lain harus berjuang untuk melakukan yang direkomendasikan di Australia, berolah raga selama 1,5 jam sehari,'' kata Profesor Bauman.
Semakin lama Anda duduk dalam sehari, lanjut Profesor Bauman, semakin sering Anda harus berjuang melakukan aktivitas fisik ekstra dengan misalnya berjalan kaki ke halte bus atau membeli sandwich di toko terdekat kantor saat makan siang serta "Memilih menggunakan tangga ketimbang lift," ujar dia.
Ditambahkan Bauman, para ahli tidak menjelaskan seluruh alasan mengapa duduk dalam waktu yang lama begitu buruk dampaknya terhadap kesehatan kita. Namun, salah satu teori menghubungkan efek dari duduk dengan kadar gula darah.
"Yang terjadi ketika Anda duduk, makanan yang baru saja Anda makan dipecah menjadi gula dan gula darah Anda tetap dalam level yang tinggi," kata Profesor Bauman. Gula akan dibawa menuju otot-otot dan hati untuk dimanfaatkan. "Tapi jika Anda duduk, ia hanya berputar-putar sehingga kadar gula darah Anda tetap tinggi," ucap dia.
Temuan ini akan dipresentasikan pekan depan dalam pertemuan tahunan "The 45 ad Up"--sebuah proyek riset kesehatan yang sedang berlangsung di belahan Bumi bagian selatan itu.
SYDNEY MORNING HERALD | ARBA'IYAH SATRIANI
0 comments:
Post a Comment