KOMPAS.com - Sukses meraih posisi Runner Up I Puteri Indonesia 2009, Zukhriatul Hafizah dikirim ke ajang Miss Internasional 2010 ke-50, di Chengdu, China. Dalam ajang internasional ini, perempuan yang juga bergelar Puteri Indonesia Lingkungan 2009 asal Sumatera Barat ini berhasil mencetak prestasi tersendiri. Fiza, begitu sapaan akrabnya, meraih gelar Miss Friendship.
Sukses memenangkan hati China dan Jepang, selalu penyelenggara pemilihan Miss International ini memilih Indonesia, sebagai penerima gelar Miss Friendship, dengan Fiza sebagai ikon-nya. Karakter Fiza yang suka bergaul, ramah, percaya diri, dan meyakini bahwa setiap individu memiliki keunikan, memudahkannya untuk menjemput bola, membuka pergaulan lintas bangsa.
Di ajang Miss International, Fiza melihat celah, bahwa Indonesia bisa dikenal secara positif oleh 69 negara peserta lainnya, melalui para finalis kontes kecantikan ini. Benar saja, kemampuan berkomunikasi Fiza ditambah senyuman tulus dan keramahan khas orang Indonesia, membuatnya diterima dalam pergaulan lintas bangsa ini.
"Saya memang berhasil membawa gelar Miss Friendship di ajang Miss International 2010. Namun pernyataan dari teman-teman finalis lainnya -dari Amerika Latin dan lainnya- lebih membekas. Mereka bilang, kamu memenangkan hati kita semua," tutur Fiza penuh bangga, saat berbagi pengalaman dengan finalis Pemilihan Puteri Indonesia 2011, di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (28/9/2011) lalu.
Fiza berhasil memenangkan hati puluhan kontestan dari berbagai negara. Citra positif ini tentunya menjadi pencapaian berarti. Terutama bagi perempuan muda dari Indonesia, yang juga memiliki kesempatan sama dengan perempuan dari negara maju lainnya.
"Saya membawa bola dunia kecil, lalu saya tunjukkan letak Indonesia kepada siapa saja yang saya ajak mengobrol. Saya grogi bergaul dengan perempuan lain yang cantik-cantik dari berbagai negara, itu normal. Namun saya meyakini, Indonesia punya keunikan, ramah tamahnya, rasa tulusnya, akan terlihat perbedaannya. Saya berusaha berbaur, bahkan jika ada perbedaan bahasa, kita bisa berkomunikasi dengan bahasa tubuh bahkan melalui gambar," kata Fiza, menceritakan bagaimana ia mengambil hati finalis lainnya dengan gaya komunikasinya.
Perempuan yang kini memilih berprofesi sebagai jurnalis di Kompas TV ini, mengaku tak kesulitan berkomunikasi dengan perempuan seusianya dari berbagai bangsa.
Prinsipnya, untuk mengambil hati orang lain, kenali dirinya dan negaranya, serta temukan kata kuncinya. Fiza menyontohkan, kedekatannya dengan kontestan dari Jepang, berawal dari pembicaraan sederhana tentang sushi. Cara berkomunikasi seperti ini terbukti berhasil dijalankan Fiza, hingga akhirnya seluruh kontestan memilihnya sebagai Miss Friendship di ajang Miss International 2010.
Sent from Indosat BlackBerry powered by
0 comments:
Post a Comment