Denpasar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bali merancang pembangunan rumah sakit bertaraf internasional (RSI) untuk masyarakat setempat yang mendapat pelayanan kesehatan gratis lewat program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM).
"Hanya pelayanan kesehatannya yang bertaraf internasional, tapi peruntukannya tetap bagi masyarakat, terutama yang mendapat rujukan dari puskesmas dan rumah sakit kabupaten," kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, upaya itu dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, yang selama ini pasien rujukan dari puskesmas dan rumah sakit kabupaten/kota di daerah ini diarahkan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar.
"Kondisi RSUP Sanglah selama ini cukup ramai, karena merupakan rumah sakit regional melayani rujukan dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar Gubernur Pastika.
Oleh sebab itu Pemprov Bali akan membangun sebuah rumah sakit internasional, karena dari segi lahan di tempat yang strategis maupun dana untuk pembangunannya sudah tersedia.
RS internasional tersebut selain untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, nantinya juga dapat diandalkan sebagai "tourism hospital", mengingat wisatawan yang berkunjung ke Bali terus meningkat dari tahun ke tahun.
Dengan adanya rumah sakit internasional yang dibangun Pemprov Bali, selain meningkatkan pelayanan kesehatan juga akan mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bali, tidak seperti selama ini uang dari Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah lari ke pemerintah pusat," ujar Gubernur Pastika.
Guna pembangunan rumah sakit internasional itu, kata Pastika, Pemprov Bali akan menyediakan alokasi anggaran sebesar Rp200 miliar hingga Rp300 miliar. Lahan milik Pemprov Bali yang akan digunakan untuk lokasi pembangunan RS internasional seluas tiga hektare. (I006/M026)
0 comments:
Post a Comment