Cantik
12 Desember 2011 | 08:34 wib
Share : From Jakarta Fashion Week 2012
BUSANA yang menutupi tubuh, gemulai melambai tanpa garis lekuk tubuh namun dapat dirancang dengan kreativitas tinggi yang tak berbatas. Inilah busana muslim asal Indonesia yang sudah semakin di kenal di rancah dunia luas.
Dengan adanya batasan anggota tubuh yang diperlihatkan membuat desainer Indonesia merasa tertantang untuk lebih mengembangkan kreativitasnya dalam menciptakan busana muslim yang tidak monoton. Variasi dan corak motif dari desain busana muslim Indonesia sendiri sering dijadikan acuan dari tren-tren masa kini.
Busana muslim kini memang tidak bisa disepelekan. Terbukti, dengan pencatatan transaksi yang luar biasa dari sektor busana muslim dunia yang mencapai 96 miliar dollar AS atau sekitar Rp 820,799 triliun,tak salah jika Jakarta mencanangkan diri menjadi pusat mode busana muslim dunia.
Kreasi nan indah dan anggun yang punya daya jual tinggi diperlihatkan dalam mini show pada saat Jakarta Fashion Week 2012 dihelat pada bulan November lalu. Sembilan perancang dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) memperagakan rancangan-rancangannya. Mereka adalah Dian Pelangi, Nieta Hidayati, Hannie Hananto, Irna Mutiara, Jeny Tjahyawati, Iva Lativah, Lia Afif, Najua Yanti, dan Merry Pramono.
Dengan masuknya busana muslim di Jakarta Fashion Week, para desainer berbakat Indonesia sudah mendapat tawaran bisnis dari negara-negara tetangga bahkan juga hingga ke Timur Tengah. Dari sinilah desainer Indonesia berbangga diri untuk mencanangkan busana muslim Indonesia sebagai kiblat tren busana muslim dunia.
Salah satu desainer dari APPMI, Iva Lativah, ia mengangkat tema 'Deep and Bright' sebuah rancangan busana yang memadankan tenun ikat Bali yang sangat feminin namun penuh warna. Warna-warni tersebut terinspirasi dari warna floral dan pastel yang terlihat salam siluet A-line serta H-line.
Ada juga koleksi dari Dian Pelangi yang tampil memukau saat Jakarta Fashion Week 2012 lalu yang bertema 'Russkaya Raduga' yang berarti pelangi dari Rusia. Rancangannya ini terinspirasi dari musim dingin yang ada di Rusia yang memainkan topi bulu dan mantel sebagai penghangat serta aksen tassels, ruffles, dan juga rok lebar yang didominasi warna cobalt blue, turqoise, hitam, dan merah.
Jika sedang ingin bergaya rock 'n roll namun tetap berbusana muslim, karya Hannie Hananto bisa menjadi acuan berbusana muslim yang sangat menarik. Bertemakan 'Hijab Rocks' dengan memakai aksesoris wajib kaca mata hitam, rantai, kunci-kunci dan paku yang nampak memancarkan adanya pesona yang misterius namun tetap elegan.
Rancangan dari Jenny Tjahyawati yang mengangkat tema 'Geo-Ethnic' juga berrhasil memukau pengunjung di JFW 2012 dengan motif geometris pada bahan tradisional yang diolahnya menjadi busana kontemporer. Dengan detail kalung besar yang menjuntai kebawah terlihat mewah dipadu dengan busana koleksinya.
Campuran lurik Jepang dan Jawa yang sangat unik nan apik berhasil diaplikasikan oleh Tuty Adib dengan tema 'Exo-East' ke dalam koleksi bloues, celana harem dan gaun terusan panjang dengan lipatan khas opi pada baju kimono. Nampak anggun dan berkarisma, cocok bagi wanita karier yang ingin tetap tampil chic dengan busana muslim.
(putri valentine/CN19)
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
0 comments:
Post a Comment