Mengapa Sushi Chef Didominasi Kaum Pria?

iklan
KOMPASfemale
KOMPASfemale
Mengapa Sushi Chef Didominasi Kaum Pria?
Dec 11th 2011, 16:01

KOMPAS.com - Saat Anda bersantap di rumah makan sushi, mungkin Anda pernah memperhatikan bahwa sebagian besar chef-nya laki-laki. Padahal, tidak ada larangan khusus bagi chef perempuan untuk menjadi seorang sushi chef. Di Jepang sendiri sampai sekarang profesi sushi chef masih didominasi oleh kaum pria.

"Tetapi ada juga beberapa tempat (di Jakarta) yang memiliki chef perempuan," ungkap Chef Koesriandi Firdaus dari Sakura Japanese Restaurant kepada Kompas Female, beberapa waktu lalu di Jakarta.

Ternyata hal ini bukanlah kebetulan. Sushi chef ini banyak didominasi kaum pria karena ternyata suhu tubuh pria lebih dingin daripada suhu tubuh perempuan. Suhu tubuh perempuan yang lebih panas akan mengalir melalui kedua belah tangan dan keluar ke sushi yang dibuat. Sehingga, akan berpengaruh pada kualitas daging mentah yang digunakan, seperti tuna, salmon, dan lain-lainnya.

"Suhu tubuh yang panas bisa menurunkan kualitas daging, sekaligus mengubah warna daging sehingga terlihat menjadi kurang segar," ungkapnya.

Selain soal suhu tubuh, seorang sushi chef juga dituntut untuk memiliki ketepatan dan kecepatan dalam mengolah daging mentah. Sushi yang enak adalah yang dagingnya masih segar. Jika sushi chef tidak bekerja cepat maka daging akan terlalu lama terpapar suhu ruang. Hal ini akan berakibat pada menurunnya kesegaran daging ini.

Kecepatan dalam membuat berbagai jenis sushi juga sangat diperlukan. Karena ukuran sushi yang kecil, yaitu sekitar 100 gr per potong, orang biasanya mampu menyantap sushi dalam waktu yang cepat. Sushi juga dibuat untuk sekali gigit sehingga akan cepat habis. Nah, di sinilah kecepatan pembuatan sushi benar-benar diuji. Pemilihan bahan, pembuatan nasi, sampai penggulungan sushi, akan lebih cepat jika dilakukan oleh kaum pria.

Kedua hal inilah yang menjadi pembanding antara sushi chef pria dan wanita. Meski demikian, hal ini tidak berarti perempuan tidak bisa menjadi seorang sushi chef. Melatih kecepatan, ketelitian, dan kesigapan dalam membuat sushi, bisa menjadi nilai tambah bagi seorang chef perempuan untuk berfokus menjadi sushi chef.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment