Banyak penyakit yang muncul di kemudian hari akibat pola makan yang tidak sehat, mulai dari obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi dan masih banyak lagi.
KapanLagi.com - Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 data menunjukkan adanya peningkatan angka kematian karena penyakit non-infeksi hampir 2 kali lipat, dari 28% menjadi 52% dalam satu dasawarsa (NutriPlanet, 2010) Sebuah angka yang sangat fantastis yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya hal tersebut terjadi di Indonesia.
Salah satu penyebab permasalahan tersebut adalah karena saat ini Indonesia mengalami isu double burden yaitu isu kelebihan gizi dan kekurangan gizi. Berdasarkan hasil Riskesdas 2007, kegemukan pada anak-anak mengalami peningkatan lebih dari 62% dan obesitas meningkat 37% dari tahun 1999 hingga tahun 2004. Sedangkan, anak dengan bobot badan rendah telah menurun dari 44,9% pada tahun 1992 menjadi 32,8% pada tahun 1999 pada strata ekonomi menengah ke atas, namun tetap saja merupakan angka yang sangat besar (Riskesdas, 2007).
Kenyataan yang sangat miris bahwa Indonesia yang merupakan negara pendapatan menengah ke bawah adalah salah satu negara dengan presentase 80% kematian terjadi disebabkan oleh penyakit non-infeksi. Penyakit jantung dan pembuluh darah, obesitas serta diabetes melitus tipe-2 merupakan penyakit non-infeksi penyumbang beban utama bagi bangsa. Kehidupan berjalan dalam siklus yang dimulai dengan kehidupan dalam rahim yang bergantung pada kondisi nutrisi calon ibu (sebelum hamil) dan kondisi nutrisi ibu selama masa hamil, sehingga kedua kondisi ini akan berpengaruh terhadap produk jadinya yaitu bayi baru lahir. Telah banyak penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa berat bayi saat lahir (kurang atau lebih dari yang seharusnya) akan berdampak pada kondisi kesehatannya di masa depan terkait dengan kemungkinan terkena penyakit kronis, seperti kegemukan, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung (Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, 2011).
Untuk itulah Perhimpunan Nutrisi Indonesia (Indonesia Nutrition Association –INA) yang merupakan lembaga non profit berbadan hukum yang didukung educational support oleh PT Nutricia Indonesia Sejahtera, mendedikasikan waktunya untuk berkontribusi menanggulangi isu bangsa yang sangat penting ini untuk saling berbagi informasi dengan menggelar simposium mengenai "The Importance of Early Life Nutrition to Support Long Term Health" di The Ritz-Carlton Jakarta, JL. Lingkar Mega Kuningan Kav. E.1.1 NO.1, Mega Kuningan, Jakarta 12950 pada tanggal 6 Desember 2011. Acara ini dihadiri oleh praktisi kesehatan dan pakar gizi dan makanan serta media di Jakarta. Dengan diadakannya program ini diharapkan para tenaga kesehatan dapat menyampaikan informasi mengenai nutrisi yang tepat kepada para ibu dan calon ibu.
Simposium ini memaparkan mengenai status kesehatan dan gizi ibu yang terjadi saat ini di Indonesia, khususnya pada saat masa kehamilan yang berdampak pada besarnya masalah kesehatan dan gizi bayi serta anak yang akan disampaikan oleh dr Elvina Karyadi, MSc, PhD, SpGK.
Terkait dengan status kesehatan tersebut, Prof. Dr. dr. Budhi Setianto, SpJK (K) mengungkapkan lebih detail mengenai masalah-masalah penyakit kronis non-infeksi yang sedang dihadapi oleh masyarakat tersebut dan besarnya investasi yang harus dikeluarkan baik itu oleh keluarga maupun negara dalam mengatasi penyakit tersebut seiring dengan menurunnya produktivitas pasien.
Untuk melihat bagaimana semua permasalahan tersebut dapat kita cegah, Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc membahas mengenai upaya pencegahan penyakit kronis non infeksi dengan perubahan gaya hidup serta masalah gizi yang diperlukan sebelum dan selama masa kehamilan serta dampaknya kepada janin selama masa kehamilan dan proses persalinan. Fetal programming yang erat kaitannya, baik dengan kekurangan gizi intra-uterin yang merupakan penyumbang penting terhadap risiko penyakit di usia dewasa maupun kelebihan gizi pada janin akan dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas dan diabetes mellitus pada masa anak juga dibahas pada symposium ini.
dr. Titis Prawitasari, SpA menjelaskan lebih mendalam mengenai cara pemenuhan gizi sejak dini dalam mewujudkan kesehatan jangka panjang sesuai pedoman WHO. Untuk dapat menyerap zat gizi yang dibutuhkan oleh anak, sistem pencernaan dari anak tersebut harus sehat pula. Oleh karena itulah Dr. dr. Anis Karuniawati, PhD, SpMK menyampaikan mengenai berbagai flora mikroba dalam tubuh yang sangat berperan terhadap system keseimbangan dan kekebalan tubuh bayi dan anak terkait adanya dampak penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. (wo/prl/bee)
0 comments:
Post a Comment