Jangan Remehkan Gigi Sensitif

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Jangan Remehkan Gigi Sensitif
Dec 14th 2011, 10:41

SEENAK apa pun makanan yang Anda santap, tak akan terasa nikmat saat Anda mengalami gigi sensitif. Yang ada malah rasa ngilu dan menusuk. Rasanya jadi serbasalah. Apa solusinya?

Masalah gigi sensitif sering dipandang sepele. Padahal, rasa ngilu yang kerap timbul tentunya mengganggu aktivitas keseharian kita. Gigi sensitif merupakan penderitaan sepanjang hidup yang tak bisa disembuhkan selama gigi tersebut belum tanggal. Ironisnya, meski kondisi ini mengganggu, tidak sedikit orang yang lebih memilih menahan rasa sakit atau justru memilih menghindari pemicu timbulnya rasa ngilu pada gigi ketimbang melakukan perawatan atau mengunjungi dokter gigi.

Padahal, dengan perawatan yang tepat, permasalahan gigi sensitif bisa diatasi. Menurut pakar periodontist dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Dr Yuniarti Soeroso drg SpPerio(K), gigi sensitif (hipersensitivitas dentin) adalah sensasi yang dirasakan ketika dentin gigi terekspos lingkungan. Sensasi rasa yang hadir bervariasi, mulai dari iritasi hingga rasa ngilu yang intens dan menusuk. "Sensasi dapat dipicu oleh udara dingin, tekanan udara tinggi, makanan atau minuman dingin, panas, manis, asam, atau tekanan pada gigi," kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Rasa ngilu yang kerap dirasakan para pemilik gigi sensitif ini sebenarnya merupakan akibat dari terbukanya lapisan dentin gigi. Penyebabnya bisa beragam, di antaranya abrasi akibat menyikat gigi, erosi yang menggerus enamel (lapisan keras pelindung gigi), dan tooth grinding yang menyebabkan enamel terkelupas.

Tak dimungkiri, gigi sensitif membuat acara makan menjadi terganggu. Rasanya serbasalah, menyantap makanan yang manis, dingin, ataupun asam langsung saja rasa ngilu mampir di gigi dan mendatangkanya sensasi menusuk yang rasanya sampai ke kepala. Sebenarnya solusi untuk mengatasi keluhan ini tidaklah sulit. Yakni dengan menggunakan pasta gigi berbahan aktif yang dapat mengurangi sensasi rasa ngilu pada gigi sensitif (desensitizing agents).

Bahan aktif ini secara langsung bekerja menenangkan ujung saraf di dalam gigi atau memblokir saluran kecil di dalam dentin. Sementara stronsium asetat sebagai desensitizing agents bekerja dengan cara memblokir saluran kecil di dentin yang terpapar ngilu, membentuk lapisan sumbatan yang secara fisik membantu untuk mencegah aliran cairan yang dapat merangsang saraf.

"Khususnya terhadap makanan dan minuman yang panas atau dingin," imbuh Yuniarti.

"Stronsium asetat ini telah terbukti secara klinis merupakan bahan aktif yang secara cepat dan efektif mengurangi rasa sakit pada gigi sensitif. Keunggulan stronsium asetat terletak lapisan sumbatan (oklusi) yang terbentuk, di mana telah terbukti merupakan penghalang yang kuat, bahkan terhadap makanan atau minuman asam sekalipun," sambung GlaxoSmith- Kline (GSK) Senior Brand Manager Oral Care Lody Lukmanto.

Untuk perlindungan jangka panjang dari sensitivitas, pasta gigi ini dapat digunakan untuk menyikat gigi dua kali sehari. Sementara untuk mengurangi rasa sakit karena gigi sensitif, bisa dioleskan langsung pada gigi sensitif. Pada kesempatan itu, Yuniarti memaparkan bahwa menyikat gigi terlalu bersih justru berisiko mengalami gigi sensitif. Sebenarnya tidak perlu berlebihan menyikat gigi, sebab terlalu kuat menyikat gigi malah akan merusak gigi dan mengakibatkan terjadinya abrasi lapisan gigi.

Faktor lain yang juga berisiko menyebabkan gigi menjadi sensitif adalah kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur. Kebiasaan ini akan menipiskan lapisan gigi. Namun, karena hal ini terjadi saat tidur, umumnya orang tidak akan menyadari. Stres psikologis disebut-sebut sebagai penyebab utama munculnya kebiasaan ini. Kebiasaan tersebut haruslah dihilangkan atau minimal dikurangi karena dalam jangka panjang dapat merusak gigi.

Gangguan gigi sensitif ini umumnya menyerang usia produktif. Riset kesehatan menyebutkan, satu dari dua responden pernah mengalami gigi sensitif di saat usia produktif. Walau rasionya nyaris seimbang, tetapi persentase penderita wanita lebih banyak dari pria, yakni 52 persen wanita dan 48 persen pria.

Pola makan pun tak pelak juga bisa menyebabkan gangguan ini, terutama kebiasaan mengonsumsi makanan asam dan minuman bersoda. Untuk diketahui, kandungan asam di dalam soda akan mengikis enamel. Kalaupun ingin minum soda, gunakan sedotan untuk mengurangi kontak cairan asam dengan gigi. (tty)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment