MPASI Pertama: Bubur Beras Susu Lebih Baik!

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
MPASI Pertama: Bubur Beras Susu Lebih Baik!
Dec 11th 2011, 03:15

BINGUNG dengan ragam pendapat soal Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) pertama untuk si kecil? Tak perlu. Yuk, kita tanyakan langsung kepada ahlinya!  
Bubur Beras Susu Dulu


American Academy of Pediatrics merekomendasikan serealia – seperti beras atau gandum - sebagai makanan yang diberikan pertama kali untuk si kecil yang sudah siap MPASI, yakni usia 6 bulan!
 
Hal ini diamini oleh dr. Johnny Nurman, SpA dari Brawijaya Women and Children Hospital.
 
"Pada dasarnya, permulaan pemberian MPASI pada bayi dapat berupa bubur beras susu. Hal ini juga bertujuan agar dia tidak kaget dengan makanan pertamanya," katanya.
 
Selain sederhana dan gampang dibuat sendiri di rumah, bubur beras juga diperkaya zat besi, tinggi kalori, rendah alergen, sangat mudah dicerna dan paling mudah diubah konsistensinya (kepadatannya).
 
Ya, untuk memperkenalkan makanan padat pertama pada bayi sebaiknya dimulai dari makanan yang teksturnya encer dan lembek – dibandingkan sayur atau buah - dengan rasa yang tidak jauh berbeda dengan ASI atau susu formula.
 
Moms juga bisa memperkenalkan bayi dengan jenis serealia lain seperti bubur susu gandum atau havermut (oatmeal). Rasanya tidak jauh berbeda dengan bubur susu beras.
 
4 Hari: Menu Sama


Perlu diingat, MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 1 – 2 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya bisa bertambah seiring perkembangan bayi. Agar bayi tidak bosan, Moms bisa memvariasikan menu makanannya.
 
Tetapi, sebelumnya, coba dulu dengan memberikan menu yang sama selama 4 hari berturut-turut. Ini bertujuan untuk mengetahui apakah si kecil mengalami tanda-tanda suatu alergi atau ketidakcocokan terhadap makanan yang diasup. Jika iya, maka Moms bisa menghentikan makanan penyebab alerginya dan menggantinya dengan asupan lain.
 
Hal ini juga membantu Moms untuk tahu apakah si kecil suka atau tidak dengan menu yang Moms berikan. Jika ia kurang suka dengan menu tersebut, setelah dua minggu atau satu bulan, coba berikan kembali. Siapa tahu saat itu ia akan lebih bisa mentolerir dan akhirnya menyukainya.
 
Buah atau Sayur Dulu?


Ahli gizi dari Texas, Amerika, Bridget Swinney, M.S., R.D., berpendapat bahwa tak ada aturan baku soal menu MPASI mana yang lebih dulu diperkenalkan pada bayi, buah atau sayur.
 
"Tak ada pula bedanya bagi kemudahan pencernaan bayi Anda.  Beberapa ahli menyarankan untuk mulai dengan buah dulu, karena itu manis, seperti ASI. Yang lain mengatakan karena dasarnya manusia menyukai rasa manis, maka perkenalkan dulu bayi dengan sayur. Agar bayi lebih mudah menerima sayuran sebelum diperkenalkan dengan buah yang rasanya manis," ujarnya seperti dikutip pada Baby Center Experts.
 
Sabar dan Telaten


"Tidak peduli apa makanannya, hanya perlu waktu dan ketekunan untuk memperkenalkan satu makanan baru pada bayi. Jika Anda memulai dengan mengenalkan buah, pisang, apel, atau alpukat baik untuk diberikan. Sebaliknya, jika Anda memilih sayur, pilihlah sayur dengan rasa yang ringan seperti wortel, labu, kacang polong, atau kacang hijau. Anda bisa menumbuknya halus dan mencampurkannya dengan ASI atau susu formula," kata Bridget.
 
Tekstur Halus


Mengingat tekstur buah lebih halus dibandingkan sayur dan rasanya yang lebih manis, dr. Johnny menyarankan untuk memperkenalkan buah dulu – utamanya pisang – pada bayi.
 
"Selain rasanya yang manis, pisang sangat mudah dilumatkan dan ditambahkan susu agar encer. Pisang juga mengandung kalori yang tinggi sehingga cepat mengenyangkan," jelas dr. Johnny.
 
Lalu sambungnya, "Alasan tidak langsung diberi sayur sebagai menu MPASI karena pemberian MPASI harus secara bertahap, tekstur makanannya harus dimulai dengan yang sangat encer dan lembek seperti ASI, kemudian kental/pekat, agak kasar, hingga potongan kasar atau utuh," urai dr. Johnny.
 
Sayur, menurutnya, bisa diperkenalkan pada bayi setelah berusia 7 bulan. Dan, ukuran kebutuhan sayur hanya ¼ - ½  gelas minum/kali sesuai usia anak tersebut.
 
Protein: Menu Selanjutnya


Moms bisa memasukkan protein hewani seperti hati ayam atau daging ayam pada makanan si kecil, tetapi tunggu setidaknya hingga usianya 8 atau 9 bulan, menyesuaikan dengan kesiapan fungsi ginjalnya.
 
Tak perlu menambahkan garam, margarin, keju dan susu sapi segar pada makanan si kecil. Pasalnya, keempat bahan tersebut mengandung natrium yang cukup tinggi dan ditakutkan fungsi ginjal si kecil belum sempurna. Lagipula, diuraikan dr. Johnny, bayi tidak mengenal rasa asin terutama yang usianya kurang dari 12 bulan.
 
Sebagai penggantinya, Moms bisa memberikan olive oil (minyak zaitun) atau minyak kelapa (virgin coconut oil) sebanyak satu sendok teh saja sebagai penambah rasa. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie)
(ftr)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment