Ilustrasi kanker payudara
VIVAnews - Hati-hati dengan makanan yang Anda asup, apalagi dengan makanan yang diolah dari tepung atau karbohidrat. Sebab, karbohidrat memiliki kadar pati yang sangat tinggi yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Penelitian yang dipresentasikan pada CTRC-AACR San Antonio Breast Cancer Symposium menunjukkan bahwa konsumsi makanan bertepung berkaitan dengan peningkatan risiko munculnya kanker payudara kembali pada wanita yang telah menderita kanker payudara sebelumnya.
Penelitian ini melibatkan 2.651 wanita yang pernah menderita kanker payudara dan menjalankan diet serta gaya hidup sehat (WHEL). Setiap tahun selama tujuh tahun, para peneliti meneliti apa yang mereka makan 24 jam terakhir, serta apakah sel kanker payudara muncul kembali.
Pada awal penelitian, responden wanita mengonsumsi 233 gram karbohidrat setiap hari. Mereka pun menemukan bahwa sel kanker muncul kembali pada responden wanita yang mengonsumsi karbohidrat lebih dari 2,3 gram setiap hari selama tahun pertama studi tersebut. Sementara itu, sel kanker tidak muncul pada responden yang mengonsumsi karbohidrat kurang dari 2,3 gram sehari.
Diketahui, tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Pada tahun pertama penelitian, para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengurangi asupan tepungnya memiliki risiko 9,7 persen, sedangkan yang meningkatkan asupan tepungnya memiliki risiko yang lebih besar yakni 14,2 persen.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa tepung mampu meningkatkan risiko kanker payudara berulang hanya dalam waktu setahun," ujar Jennifer A Emond, MS, dari Universitas California seperti diberitakan Huffington Post.
Hal ini tentu bukan penelitian pertama yang menunjukkan bahwa apa yang kita makan dapat memengaruhi risiko kanker payudara. Sebuah studi yang diterbitkan pada November tahun lalu di American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi diet kaya vegetarian, dengan sedikit daging merah, garam dan karbohidrat olahan, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara.
Selain itu, penelitian lain yang dipresentasikan pada San Antonio Breast Cancer Simposium menemukan bahwa mengurangi asupan karbohidrat dua kali seminggu dapat membantu wanita menurunkan berat badan lebih banyak dibandingkan mereka yang melakukan diet rendah kalori. Karena diet tersebut membantu mengontrol kadar insulin, hormon yang memicu kanker. Penelitian ini pun menunjukkan bahwa mengikuti diet semacam ini mungkin memiliki implikasi untuk menurunkan risiko kanker payudara. (art)
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
Kirim Komentar
Anda harus Login untuk mengirimkan komentar
0 comments:
Post a Comment