KOMPAS.com - Ketika mendengar suara pria yang berat, terbayang sosok yang maskulin, dominan, kuat, dan lain sebagainya. Sayangnya menurut sebuah penelitian baru, kesan jantan tersebut tidak terbukti. Para peneliti dari University of Western Australia mengungkapkan, pria bersuara berat ternyata cenderung memiliki kualitas sperma yang kurang baik. Hal ini mengejutkan karena perempuan meyakini kejantanan pria melalui berbagai ciri seksual, seperti tumbuhnya rambut yang lebat dan massa otot.
Penelitian yang dilakukan oleh universitas ini mengamati nada suara pria, persepsi wanita mengenai suara tersebut, dan kualitas semen. Penemuan pertama mereka tidak terlalu mengejutkan, yaitu bahwa perempuan menyukai suara yang berat dan menganggapnya maskulin. Dalam hal nada suara, peneliti mengatakan ada fakta yang bertentangan. Ciri-ciri yang dikaitkan dengan sikap dominan dan daya tarik, seperti kekuatan fisik dan suara yang dalam, ternyata mengurangi kualitas sperma. Demikian menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal PLoS ONE pada 22 Desember lalu.
Kaitan antara ciri fisik dan sifat bawaan itu contohnya, kadar testosteron yang tinggi dihubungkan dengan suara yang lebih berat, fitur tubuh yang lebih maskulin, perilaku yang lebih dominan, dan sukses dalam menggaet pasangan seksual. Meskipun testosteron memainkan peran penting dalam pembentukan sperma, namun kadar yang tinggi ternyata dapat merusak produksi sperma.
Kesimpulan dari penelitian ini didapat setelah tim peneliti mengumpulkan 54 pria dimana suara mereka direkam dan sampel semen mereka dikumpulkan. Rekaman tersebut dianalisa oleh sebuah software dan dinilai oleh 30 relawan perempuan untuk menentukan daya tarik atau maskulinitasnya.
Sumber: MSNBC
0 comments:
Post a Comment