Vicky Vette: Wanita Berhak Diperlakukan Baik

iklan
KapanLagi.com: Woman
KapanLagi.com: Woman
Vicky Vette: Wanita Berhak Diperlakukan Baik
Oct 21st 2011, 05:04

"Hanya mereka yang idiot saja yang tak tahu bagaimana memperlakukan seseorang dengan baik. Semua wanita, tak peduli apapun profesinya berhak mendapat perlakukan yang sopan dan dihargai. Setidaknya, mintalah ijin sebelum menyentuh kami, ask before you touch, just like in a China shop"

KapanLagi.com - Dia adalah seorang artis film dewasa. Tetapi, ia bukan sosok yang hanya mengandalkan wajah rupawan dan tubuh menawan. Dia adalah sosok yang jauh berbeda dari apa yang Anda pikirkan saat ini...

Chatty Chant: Vicky Vette

Chantal (Ch): Apakah benar menjadi artis film dewasa adalah impian Anda?

Vicky Vette (VV): "Impian? Tidak. Sebelum terjun ke dunia ini saya telah mencoba berbagai profesi lain, mulai dari Accounts payable, accounts receivable, inventory control, accounting supervisor, office manager, controller, general manager dan pekerjaan lainnya. Saya pernah bekerja di berbagai perusahaan yang berbeda, perkapalan, snack dan makanan, retail komputer, grosir komputer, hingga perusahaan konstruksi, dan lain sebagainya. Saya menjalani profesi yang berbeda di banyak tempat. Saya juga pernah bermimpi menjadi seorang model, difoto setiap hari oleh seorang fotografer, tetapi di usia saya yang sudah menginjak 30-an, saya rasa saya tidak akan maksimal di bidang tersebut.

Terjun ke produksi film porno ini sebenarnya sebuah keberuntungan saja. Saya mengirimkan beberapa foto ke Hustler Magazine dalam sebuah kontes bernama 'Beaver Hunt' yang diadakan setiap bulan. Pembaca memberikan voting dan saya memenangkan sebuah trip ke LA, uang tunai serta profesional photo shoot dua kali berturut-turut. Setelah itu, penawaran datang bertubi-tubi dan saya tak melewatkan kesempatan itu begitu saja. Itulah sepenggal sejarah hidup saya, yang tak disangka sudah 10 tahun berlalu. Sungguh menakjubkan betapa waktu berjalan begitu cepat. Jadi, tidaklah. Saya tidak menyebutnya impian, dan tak berani membuat orang berpikir bahwa itu adalah impian saya. Pandangan orang lain, itu hanyalah sebuah dunia fantasi, yang dipenuhi dengan seks, telanjang dan ketenaran. Pada kenyataannya, itu adalah sebuah profesi.

Setiap orang yang terjun ke sebuah bidang tertentu akan menemui permasalahan di bidang tersebut, dan menyadari bahwa ternyata banyak tantangan berat yang ditemui. Adalah sebuah kerja keras dan keinginan yang besar untuk mewujudkan kesuksesan yang membutuhkan keberuntungan dan waktu, seperti sekarang ini. Saya merasa sangat beruntung masih tetap eksis di industri yang membesarkan fantasi film dewasa, sekalipun banyak perubahan yang terjadi, dan pengeluaran pembuatan filmnya tak memakan dana yang sedikit. Saya benar-benar termasuk salah seorang yang beruntung dan saya bersyukur sekali atas hal tersebut."

Ch: Kapan Anda merasa bahwa diri Anda seksi?

VV: "Pertanyaan yang sulit dijawab. Merasa seksi sebenarnya berhubungan dengan mood, di mana mood tersebut datang dari orang-orang dan hal-hal di sekitar kita. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa seorang bintang porno tentu akan merasa seksi sepanjang waktu, padahal tidak. Banyak juga waktu yang saya habiskan di depan komputer untuk menjawab email dan berinteraksi dengan para memberi, saya juga melakukan beberapa editing foto, mendisain ulang web, mengupdate video di web, juga mengatur waktu untuk travelling dan melakukan beberapa bisnis lain. Dan saya merasa sangat seksi hanya ketika saya sedang menjalani syuting dan tampil di depan kamera untuk para fans saya. Sangat dibutuhkan penampilan yang atraktif agar orang tertarik di sana. Dan para fanslah yang membuat saya merasa lebih seksi."

Ch: Apakah Anda pernah merasa sebagai obyek semata? Dan apakah Anda pernah merasa nyaman akan hal itu?

VV: "Kalau dibilang merasa seperti 'obyek' lebih baik tidak terjun di dunia film dewasa ini. Memang untuk itulah kita dibayar. Menjadi seorang bintang film dewasa, model atau artis. Dalam beberapa level, aktris, model, atau bintang film dewasa dituntut untuk dapat selalu tampil menarik dan menggoda. Sebagian orang mungkin berpikir tidakkah kami merasa lelah dipandang sebagai simbol seks? Tetapi mengapa harus berpikir demikian? Para model dan artis lain memang melakukannya untuk menjadi sosok idola. Jadi mengapa harus mengeluh bila orang memandang kami sebagai obyek seks semata?

Bila toh memang orang lain tak bisa melihat sisi lain dari wajah rupawan dan tubuh yang seksi, maka itu adalah urusan mereka. Anda tak akan bisa bertahan lama di industri ini jika berpikir bahwa kita tak lebih dari obyek seks saja. Lama-lama orang juga akan merasa bosan dan ingin melihat orang lain yang lebih cantik dan menarik, kemudian menggantikan saya terlebih di usia saya saat ini. Saat itu, saya juga telah menjalankan bisnis saya. Lebih baik saya memfokuskan memperluas relasi bisnis, sehingga saya punya hal lain yang bisa diandalkan selain penampilan saja."

Ch: Gubernur Jakarta sempat mengatakan bahwa seharusnya wanita tak memakai miniskirt apabila mereka tak ingin menjadi korban pemerkosaan. Bagaimana pendapat Anda tentang hal ini?

VV: "Bila seorang gubernur sampai mengatakan demikian, maka seharusnya ia malu pada dirinya sendiri. Mana ada wanita yang harus dipersalahkan karena menjadi korban pemerkosaan? Apakah mereka pantas diperkosa? Miniskirt sebenarnya sudah ada sejak tahun 1960-an dan keduanya adalah hal yang berbeda. Pemerkosaan adalah pemerkosaan yang sampai kapanpun menjadi hal yang ilegal. Di tahun 1920an sempat juga muncul isu yang sama, bahwa wanita seharusnya mengenakan bathing suits yang panjangnya menutupi ankles. Tetapi memang sampai kapanpun akan selalu saja ada orang-orang yang berpikir bahwa wanita tak seharusnya bangga pada tubuhnya, dan harus menutupinya.

Beberapa komunitas malah mengharuskan seorang wanita harus benar-benar menutup seluruh bagian tubuhnya. Ada peraturan ketat yang mengatur hal tersebut. Namun, bila dengan demikian tetap terjadi pemerkosaan, maka miniskirt bukanlah sesuatu yang harus dipersalahkan, kan? Pemerkosaan, tetaplah pemerkosaan. Bila seorang wanita merasa nyaman dengan busana yang ia kenakan dan ingin memamerkan kaki indahnya, saya rasa memang itu adalah haknya."

Ch: Apakah adil juga jika film porno dianggap sebagai pemicu tindakan kriminal?

VV: "Film porno sudah ada sejak dahulu kala. Bahkan bila kita mau kembali mengingat sejarah masa pemerintahan Pompeii, ukiran-ukiran dinding bercerita dengan bebas tentang seks. Film porno juga akan selalu menjadi bahasan, siapapun Anda. Dan, saya dengar layanan Blackberry di negara Anda diblock untuk mengakses film porno. Tetapi apakah itu juga dapat menghentikan orang mengaksesnya? Tentu tidak kan? Seseorang selalu akan menemukan cara lain. Dan penutupan layanan akan membuat orang lebih penasaran ingin mencari dan mendapatkannya. Siapapun yang berpikir bahwa film pornolah yang memancing terjadinya kasus kriminal telah melupakan bahwa sebagian besar orang yang menonton film porno bukanlah seorang penjahat kriminal. Mereka yang berprofesi sebagai dokter, pengacara, sopir truk, bahkan pegawai pemerintahanpun melihat film porno.

Dan apakah kemudian mereka melakukan kejahatan setelah melihatnya, saya rasa tidak. Seseorang akan tetap melakukan pemerkosaan, pencurian dan pembunuhan sekalipun ia tidak melihat film porno. Jadi, menyalahkan film porno bagi saya adalah sebuah sikap pembenaran semata. Dan bila mereka punya kesempatan memilih, saya rasa mereka akan memilih menonton film porno ketimbang harus ada di jalanan."

Ch: Lagipula, pemerkosaan adalah tindak kekerasan terhadap wanita, saya rasa juga tidak ada hubungannya dengan seks.

VV: "Begini, menurut Psychology Today, hingga tahun 1990-an seseorang harus pergi ke adult store atau memesan secara online untuk mendapatkan film dewasa, dan memperoleh film porno di jaman itu tidaklah mudah. Namun pada akhir era 1990-an, film porno dapat diakses bebas di internet, dan semakin berkembang seiring perkembangan internet. Bahkan situs-situs penyedia film porno juga semakin berkembang, meledak seperti bom, belum lagi di internet sudah dilengkapi files sharing yang navigasinya sangat mudah.

Bila seseorang melakukan tindakan pemerkosaan setelah melihat film porno, secara logika seharusnya angka pemerkosaan meningkat. Tetapi benarkah peningkatan pemerkosaan terjadi hanya karena hal tersebut?

Well, The Center for Disease Control telah melakukan penelitian terhadap kasus aborsi dan STD sejak tahun 1990-an, hasilnya kasus aborsi menurun 41%, penyakit sifilis anjlok sebesar 74%, sedangkan gonorrhea juga menurun drastis 57%. Seks bebas, menurun; kehamilan remaja menurun; angka perceraian menurun, dan pemerkosaan juga menurun.

Pertanyaannya mengapa film porno lazim dianggap sebagai penyakit sosial? Jawabannya adalah karena hal-hal berbau porno akan mengarahkan seseorang pada masturbasi. Tetapi justru internet membantu mereka untuk tetap 'melakukannya' di rumah, di mana akhirnya mereka lebih memilih melampiaskan kebutuhannya ketimbang melakukan aksi kriminal. Saya rasa, yang dibutuhkan orang adalah pengetahuan tentang bagaimana menonton film porno, sehingga lebih menjadi pemenuh kebutuhan dan pelepas stres."

Ch: Apa reaksi Anda bila seorang yang tidak Anda kenal menyentuh Anda dengan tidak sopan?

VV: "Sejujurnya, walaupun orang lain berpikir saya orang yang tak memiliki moral... bila seorang pria menyentuh wanita dengan tidak sopan, seharusnya ia malu pada dirinya sendiri. Pria manapun tak memiliki hak untuk menyentuh wanita dengan tidak sopan.

Apakah itu terjadi pada saya juga? Tentu, sepanjang waktu. Tetapi itu karena apa yang saya lakukan saat ini, sehingga mereka berpikir sah-sah saja melakukannya pada saya. Saya selalu berusaha menunjukkan pada mereka apa yang saya rasakan. Dan hanya mereka yang idiot saja yang tak tahu bagaimana memperlakukan seseorang dengan baik. Semua wanita, tak peduli apapun profesinya berhak mendapat perlakukan yang sopan dan dihargai. Setidaknya, mintalah ijin sebelum menyentuh kami, ask before you touch, just like in a China shop."

Ch: Lantas apa pendapat Anda tentang pernyataan 'karena Anda bintang film dewasa, maka Anda sama seperti pelacur'?

VV: "Nah, itu sih tergantung pendapat seseorang ya. Saya tak dapat menyalahkan orang bila mereka berpikir demikian. Saya sering menganggapnya sebagai bahan guyonan. Bila ada orang yang menganggap saya pelacur, yang lainnya menganggap saya bak seorang dewi. Persepsi yang muncul memang bila Anda menanggalkan pakaian demi uang, atau mengenakan rok mini, Anda adalah seorang pelacur.

Namun percayalah bahwa banyak wanita yang menanggalkan pakaian demi uang, adalah sosok yang jauh lebih pandai daripada yang Anda bayangkan. Bila seseorang menganggap saya seorang pelacur, saya menganggapnya bukan fans sejati karena ia tak tahu apapun tentang saya. Banyak yang menjadi sok pahlawan di dunia internet akhir-akhir ini. Maksudnya, adalah mereka berpikir bisa menjudge siapapun sebagai pelacur. Pria seperti itu, yang hanya bersembunyi di balik keyboardnya hanya tahu bagaimana memaki. Saya berusaha menoleransi tipe-tipe orang seperti itu di internet, terutama karena saya sadar apa yang saya lakukan. Dan menjadi tanggung jawab saya untuk mengubah persepsi demikian serta membuat fans saya mengenal sisi kepribadian saya."

Ch: Apa yang kami lihat saat ini adalah sosok Anda yang selalu tampil seksi. Tetapi, bagaimana pendapat Anda terhadap diri Anda sendiri. Apa sih yang terpenting di dalam hidup Anda?

VV: "Pertanyaan yang sangat bagus. Saya rasa hal yang terpenting dalam hidup saya saat ini adalah bekerja keras dan cerdas dalam berbisnis. Industri film dewasa ini tidak mudah dijalankan. Banyak orang berpikir bahwa kami adalah ladang uang dan dapat membuat seseorang kaya. Dan hal itu tidak sepenuhnya benar. Untuk dapat bertahan, kami harus membuat para fans tetap tertarik pada kami, kami melakukannya dengan usaha dan kerja keras juga.

Saya juga ingin sekali dipandang sebagai sosok yang cerdas dan pekerja keras, dan menjadi acuan di bisnis ini. Seperti bisnis lainnya, film dewasa menjadi bagian dari kebutuhan pria. Saya menjalankan bisnis yang tidak mudah dilakukan. Dan saya yakin bahwa perusahaan lain juga berdoa agar perusahaan saya ini gagal dan akhirnya saya kembali bekerja pada mereka. Dan, nyatanya toh tidak, saya bangga bisa melewati semua permasalahannya.

Dalam kehidupan pribadi, saya juga sosok yang sangat setia, penyayang serta penuh perhatian. Saya adalah istri yang baik, anak yang baik, saudara yang baik, dan teman yang baik."

Ch: Menurut Anda, seorang wanita harus bisa mandiri karena...

VV: "Anda tak boleh membiarkan seorang pria mengacaukan hidup Anda kan? Ha-ha. Bila Anda adalah wanita yang tidak mandiri dan pasrah pada apa yang Anda miliki, maka Anda menjadi sosok wanita yang bergantung pada pria, dan biasanya menjalani hidup yang tidak diinginkan.

Kemandirian memberikan Anda hak untuk memilih, hak untuk berbahagia, hak untuk bebas, bebas melakukan apa yang Anda inginkan, kapan Anda menginginkannya." (wo/bee)

Provided by:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment