DARI tahun ke tahun, kampanye penggunaan kondom pada seks berisiko tinggi HIV/AIDS terus dilakukan. Kampanye terutama dilakukan pada kaum pria.
Sebanyak 30 ribu kondom dibagikan DKT Indonesia dalam Pekan Kondom Nasional pada peringatan Hari AIDS sedunia yang jatuh 1 Desember. Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Dr Nafsiah Mboi, DSpA, MPH mengatakan, pembagian kondom bukan lantas diartikan mendukung perilaku seks bebas. Kampanye kondom dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan penyakit menular seksual lainnya.
"Apakah dengan pembagian kondom gratis berarti mendukung perilaku seks bebas? Enggak, karena kalian begitu ('jajan' seks), enggak bisa diarahkan yang baik, alternatifnya ada dua; olahraga sehat atau pakailah kondom," katanya pada konferensi pers Pekan Kondom Nasional 2011 "Lindungi Pekerja dan Dunia Usaha dari HIV/AIDS" di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta, Rabu (30/11/2011).
Sementara, Country Director DKT Indonesia Todd Callahan menandaskan, seks pranikah atau seks di luar nikah akan terus terjadi, pun ketika kampanye kondom benar-benar dihentikan. Menurutnya, dibutuhkan kejujuran untuk mengakui bahwa ketika seorang pria tidak bisa berhenti "jajan" seks, maka pakailah kondom.
"Kita harus buka mata dan mengakui itu. Kalau laki-laki mau berhububungan seks tidak aman karena tidak bisa menghentikan diri, tolong bertanggung jawab dan pakai kondom. Anda harus bertanggung jawab untuk diri sendiri dan keluarga," tegasnya kepada okezone pada kesempatan yang sama.
Sejauh ini, kampanye HIV/AIDS memang diarahkan pada kaum pria. Dikatakan Todd, bila pria yang juga sebagai kepala keluarga mempunyai edukasi memadai seputar HIV/AIDS, maka ia akan dapat menyelamatkan keluarganya.
"Kalau kita bisa mengubah perilaku kaum lelaki, maka istri dan partner mereka akan aman. Lebih banyak laki-laki, bukan hanya di Indonesia, tapi di mana-mana, jadi mereka harus mengambil tanggung jawab untuk menggunakan kondom," tutupnya. (ftr)
0 comments:
Post a Comment