BERTEPATAN dengan hari AIDS sedunia, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) meluncurkan buku Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) HIV/ AIDS.
Memerangi penyakit HIV/ AIDS merupakan salah satu dari delapan target pembangunan untuk pencapaian Millenium Development Goals (MDGs). Namun, hingga kini upaya pemberantasan penyakit tersebut dinilai belum optimal.
Penanganan HIV/AIDS di Indonesia masih terhalang empat masalah utama, di antaranya deteksi dini infeksi HIV, ketersediaan obat yang terbatas di masyarakat, kemampuan petugas kesehatan yang belum optimal dalam penanganan kasus HIV - baik dalam aspek preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitasi, serta keterbatasan sarana dan prasarana.
Melihat hal itu, PAPDI sebagai organisasi profesi merasa terpanggil untuk menyusun PNPK HIV/AIDS. Buku pedoman ini selanjutnya dapat menjadi asupan bagi seluruh petugas kesehatan, terutama yang bekerja di rumah sakit dalam penanganan kasus-kasus HIV/AIDS yang ditemukan.
"Sasaran dari PNPK HIV/ AIDS ialah nasional, yakni dokter di seluruh Indonesia. Hasil proses yang cukup lama dari PAPDI. Kini, buku pedoman ini masih ada di tangan Menteri Kesehatan untuk ditandatangani. Untuk selanjutnya, buku ini akan menjadi produk Menkes," sahut Ketua PAPDI Dr Aru W Sudoyo pada konferensi pers "Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) HIV/ AIDS" di Restoran Munik, Jalan Matraman Raya, Jakarta, Kamis (1/12/2011).
Buku pedoman ini berisi tentang strategi pencegahan HIV, diagnosis HIV, pencegahan dan tatalaksana infeksi oportunistik, obat antiretrovial (ARV) dan pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi. (tty)
0 comments:
Post a Comment