Anya Dwinov (VIVAnews/Beno Junianto)
VIVAnews - Banyaknya anak-anak yang terdiagnosa menderita penyakit diabetes melitus (DM) tipe 1, membuat artis dan presenter Anya Dwinov terkejut.
Awalnya, Anya merasa tidak percaya, usia anak 7-12 tahun banyak yang terdeteksi menderita diabetes. Karena hal ini, Anya terketuk hatinya menjadi duta sahabat untuk anak-anak penderita DM tipe 1.
Selain sibuk menjalani profesinya sebagai artis, kini Anya pun memiliki tugas khusus mengkampanyekan bahaya DM tipe 1 untuk seluruh kalangan masyarakat. Ia ingin seluruh orangtua waspada akan bahayanya penyakit yang bisa mematikan ini.
"Selain sebagai artis, saya sekarang akan lebih sering membuat keributan, untuk mengkampanyekan waspada bahaya diabetes pada anak," katanya saat ditemui di Hotel Akmani, Jakarta.
Ketertarikannya menjadi duta sahabat untuk anak penderita DM tipe1 mulai timbul dua tahun lalu. Ketika itu ia mengetahui jumlah penderita DM tipe 1 semakin banyak selama dua tahun terakhir. Sampai Oktober 2011 ada 709 penyandang DM tipe 1. Padahal, Mei 2009, penderitanya hanya 156. Penyebab penyakit DM tipe 1 pada anakpun kebanyakan bukan karena faktor keturunan, melainkan karena DM tipe 1 juga merupakan penyakit autoimun yang menyerang kekebalan tubuh.
Untuk itu, ia pun tertarik untuk mendirikan yayasan untuk membantu anak penyandang DM tipe 1. Karena, katanya, penderita DM tipe 1 membutuhkan obat seumur hidup untuk mengendalikan penyakitnya agar tidak bekembang menjadi komplikasi yang dapat menyebabkan masa depan anak terganggu hingga menyebabkan kematian.
"Biaya untuk menangani masalah diabetes pada anak itu butuh biaya yang mahal. Jika satu saja anak dalam satu keluarga mengalami diabetes, perlu biaya pengeluaran tambahan Rp3,5 juta perbulannya hanya untuk mengontrol kadar gula darahnya," kata Anya.
Inipun katanya hanya untuk membeli perlengkapan untuk mengecek kadar gula darah anak setiap harinya, untuk kebutuhan suntik insulin yang berguna untuk menormalkan kadar gula darah sebelum makan dan untuk keperluan membeli strip dan alat cek kadar gula darah.
"Dalam satu hari saja, bisa 6-7 kali cek gula darah. Butuh biaya yang cukup besar untuk menangani penyakit ini supaya tidak menjadi komplikasi," katanya.
Untuk itu, ia ingin seluruh orangtua waspada, terhadap gejala diabetes. "Jika anak tiba-tiba doyan makan, banyak minum, sering buang air kecil tapi berat badan terus turun, segera cek gula darahnya," imbau Anya.
• VIVAnews
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.
' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }
0 comments:
Post a Comment