Lifestyle » Family » Yuk, Biasakan si Kecil Olahraga
Jum'at, 28 Oktober 2011 - 12:55 wib
(Foto: gettyimages)
BEROLAHRAGA sebaiknya dibiasakan sejak kecil. Mulailah untuk mengajaknya melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti berkebun atau bersepeda. Nah kapan waktu yang tepat untuk memulainya?
Anak gemuk memang terlihat lucu. Tapi perlu disadari, anak yang kelebihan berat badan justru berisiko terkena berbagai penyakit di kemudian hari.
Wajar saja jika anak-anak sekarang terlihat lebih "berisi". Bagaimana tidak, mereka melakukan permainan di layar komputer. Jadi, sangat jarang permainan dengan gerak fisik aktif yang dilakukan anak-anak kini.
Nah, sebagai orangtua Andalah yang seharusnya mengajak anak aktif bergerak. Bahkan meskipun anak Anda sudah berusia remaja, tetap tidak ada kata terlambat.
"Selalu ada kesempatan bagi keluarga Anda untuk mulai bergerak, lebih aktif, dan komit pada hidup sehat," kata psikolog Keluarga Susan Bartell PsyD yang juga penulis buku Dr Susan's Fit and Fun Family Action Plan.
Langkah pertama memulainya adalah mematikan televisi. Ya, studi yang dilakukan pada 2010 menemukan bahwa orangtua yang menonton televisi 2 jam atau lebih per hari, memiliki anak yang juga mempunyai kebiasaan menonton yang sama. Studi yang lain menghubungkan antara kebiasaan menonton televisi dan tingginya indeks massa tubuh atau berat badan berlebih dibandingkan dengan tinggi mereka.
Tahap berikut adalah mulai dengan diri sendiri. "Orangtua yang aktif bisa menjadi role model bagi anaknya," kata Direktur Program Fitness Debi Pillarella Med.
Memang, memulai sungguh hal yang sulit. "Makanya tanamkan dulu pada diri, perbuatan baik tidak boleh ditunda," kata Spesialis Kedokteran Olahraga Michael Triangto.
Mulailah, kata Michael, dengan hal yang mudah lebih dulu. Misalnya jalan-jalan pagi di sekitar kompleks. "Olahraga di pagi hari amat bagus, udaranya masih segar," katanya lagi.
Untuk anak-anak misalnya, orangtua bisa mengajak mereka berolahraga dengan cara menyenangkan. Tanpa anak-anak perlu menyadari bahwa mereka sebenarnya tengah beraktivitas fisik.
"Ajak anak main Frisbee atau olahraga yang dilakukan secara berkelompok, basket misalnya. Biarkan mereka memilih olahraga mana yang disukai," kata dokter anak Sarah Hampl MD, dari rumah Sakit Children's Mercy Hospitals and Clinics di Kansas, Amerika Serikat.
Sementara di akhir pekan, banyak kegiatan yang bisa dilakukan bersama keluarga, seperti bersepeda. Apalagi, kini ada event Car Free Day dua kali selama sebulan di sepanjang Jalan Sudirman. Bersepeda ataupun berjalan kaki, mengaktifkan otot-otot di tubuh.Anda juga bisa mengajak si kecil untuk berjalan kaki ke minimarket ataupun bersepeda ke sekolah.
Nah, daripada duduk di sofa depan televisi sehabis makan malam, lebih baik jalan-jalan sekitar rumah selama 30 menit. Usahakan menambah jarak tempuh setiap minggunya.
Bisa juga bermain lempar tangkap atau badminton. Tidak perlu adu kompetitif, sebaliknya jalankan dengan penuh keriangan bersama anak-anak. Kegiatan membersihkan rumah juga bisa dibuat menjadi menyenangkan.
Ibu bisa menyetel musik sambil membenahi rumah. Sejatinya, olahraga penting bagi keluarga bukan hanya untuk mengontrol berat badan semata. Lebih dari itu, olahraga pun terbukti dapat meningkatkan performa anak-anak di sekolah. Michael menyarankan untuk berolahraga secara fun dengan anak-anak, setidaknya 30 menit sebanyak tiga kali dalam seminggu.
Boleh juga mengajak si kecil bermain bola di lapangan atau membawanya serta saat Anda latihan futsal bersama teman.Ajak pula teman-teman anak untuk bermain basket atau bola bersama, pastinya anak-anak akan lebih tertarik. Agar lebih seru, buat tim dan bertanding.
Di akhir pekan, coba untuk mengajak anak berenang. Berseluncur di es lewat ice skating juga seru. Kalau ini yang Anda pilih, datang saja ke mal yang berada di kawasan Jakarta Barat yang menyediakan fasilitas ice skating.
Yang lebih murah, bawa saja anak-anak ke Senayan mengelilingi stadion utama Gelora Bung Karno. Anak lebih sehat, kebersamaan dengan anakanak pun akan lebih terjaga.
Ide lain untuk beraktivitas bersama keluarga, bisa dilakukan lewat berkebun. Anak-anak bisa membantu mencangkul dan menanam pohon, sementara anak yang lebih kecil bertugas menyiram tanaman yang baru ditanam.
(Koran SI/Koran SI/ftr)
0 comments:
Post a Comment