Bayi Tidur Bareng Ibu 3 Tahun, Jantung Kuat

iklan
VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Bayi Tidur Bareng Ibu 3 Tahun, Jantung Kuat
Oct 28th 2011, 07:25

VIVAnews - Ingin anak-anak Anda lebih sehat dan  terhindar dari stres hingga beranjak dewasa? Saat lahir hingga usia anak mencapai tiga tahun, buah hati harus tidur satu kasur dengan ibu.

Saran yang cukup kontroversi ini datang dari seorang dokter anak, Nils Bergman. Dia menemukan, bayi berusia dua hari yang tidur bersama ibu mereka tidur lebih nyenyak dibandingkan bayi yang tidur di kasur terpisah. Jantung anak-anak yang tidak berada satu tempat tidur dengan ibu mereka juga lebih banyak mengalami stres.

Tidur terpisah membuat ikatan antara ibu dan anak lebih sulit dijalin, sehingga mempengaruhi perkembangan otak yang menyebabkan perilaku buruk saat anak tumbuh dewasa.

Dr Bergman, dari Universitas Cape Town, Afrika Selatan, mengatakan untuk perkembangan optimal, bayi baru lahir harus tidur di dada ibu selama beberapa minggu pertama. Setelah itu, mereka harus tidur sekasur dengan si ibu hingga berusia tiga, bahkan empat tahun.

Namun, studi yang meneliti kaitan antara berbagi tempat tidur dengan  peningkatan risiko kematian menimbulkan ketakutan tersendiri bagi para ibu. Mereka khawatir tanpa sadar mereka akan menimpa anak mereka saat tidur. Dalam penelitian di Inggris, dua pertiga dari kasus kematian bayi mendadak terjadi saat bayi dan ibu berbagi tempat tidur.

Dr Bergman mengatakan, "Bayi tercekik dan meninggal saat sedang tidur bukan karena ibu mereka. Tetapi karena hal-hal lain seperti asap beracun, rokok, alkohol, bantal-bantal besar dan mainan berbahaya," katanya seperti dikutip Daily Mail.

Dalam percobaan, 16 bayi diteliti saat sedang tidur bersama ibu mereka. Setelah diamati, stres yang dialami jantung bayi tiga kali lipat lebih rendah daripada saat mereka tidur sendirian.

Saat berada di ranjang terpisah, tidur bayi lebih terganggu, otak bayi lebih cenderung sedikit bertransisi dari dua siklus tidur, aktif dan tenang. Bayi yang tidur sendiri juga memiliki kualitas tidur yang lebih buruk.

Peneliti percaya, tahap transisi ini sangat berpengaruh pada pengembangan otak bayi. Riset pada hewan menghubungkan kombinasi stres dan kurang tidur menyebabkan masalah perilaku pada masa remaja. Perubahan pada hormon stres juga berkaitan dengan adanya masalah kesehatan seksual di masa datang.

Yayasan Kelahiran Nasional Inggris menyatakan, berbagi kasur antara bayi dan orang tua tak berefek negatif selama orang tua tidak merokok, minum minuman beralkohol atau narkoba, tidak kegemukan, sakit atau sangat kelelahan.

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment