Lifestyle » Fit and Beauty » Perhatikan Pemenuhan Nutrisi Anak
Rabu, 19 Oktober 2011 - 11:42 wib
Anak makan (Foto: Corbis)
BAGI anak, kecukupan nutrisi sangat penting untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Tak hanya pertumbuhan fisik yang optimal, nutrisi yang cukup juga akan menunjang perkembangan otak secara maksimal.
Masa kanak-kanak merupakan periode emas pertumbuhan. Hal ini ditandai dengan peningkatan berat dan tinggi badan. Selain itu, bagian otak pun berkembang dengan pesat pada masa ini. Agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, perhatikan pemenuhan nutrisi yang tepat. Faktor nutrisi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap anak.
Asupan nutrisi yang tidak memadai dapat menyebabkan anak mengalami gizi buruk.
Berat badan yang kurang dibandingkan dengan yang standar merupakan indikator pertama yang dapat dilihat ketika seorang anak mengalami kurang gizi. Dalam jangka panjang, kurangnya asupan nutrisi akan menghambat pertumbuhan tinggi badan dan akhirnya akan berdampak buruk pula bagi perkembangan mental dan intelektual seorang anak.
"Nutrisi bukan hanya untuk bertahan hidup, juga investasi sepanjang hidup bagi anak," tutur spesialis anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, dr Soedjatmiko SpA (K) MSI, dalam acara
media briefing di sela-sela kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-V Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bekerja sama dengan Frisian Flag Indonesia (FFI) di Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Soedjatmiko menuturkan, setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang dengan optimal. Pertumbuhan dan perkembangan sendiri memiliki arti yang berbeda. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan yang dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Sementara itu, definisi perkembangan yaitu bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara, bahasa, serta sosialisasi dan kemandirian. Menurut dia, secara umum, ada tiga kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang optimal. Pertama, kebutuhan fisik dan biologis di mana anak memerlukan nutrisi, imunisasi, kebersihan badan dan lingkungan, pakaian, pengobatan, olahraga dan bermain.
"ASI (air susu ibu) merupakan makanan terbaik yang mendukung pertumbuhan anak," sebut Soedjatmiko. Selain itu, dibutuhkan nutrisi esensial bagi anak lain, yaitu nutrisi untuk pertumbuhan fisik seperti karbohidrat, protein, lemak, multivitamin, dan multimineral. Selain itu, nutrisi untuk pertumbuhan otak, yakni ALA/LA/SA, DHA/AA, kolin, tirosin, dan triptophan.
Jika nutrisi untuk otak ini tidak terpenuhi, Soedjatmiko mengatakan, terutama kekurangan zat besi, anak akan mengalami gangguan seperti lambat menerima dan memproses informasi, sulit memusatkan perhatian, hiperaktivitas, gangguan pengendalian emosi, gangguan memori, serta lambat pembelajaran lingkungan. Kecerdasan otak, prestasi sekolah, keterampilan pemecahan masalah anak juga akan rendah.
"Dari berbagai survei dan penelitian terungkap bahwa bayi dan balita, juga wanita Indonesia kekurangan zat besi. Banyak dari mereka yang akhirnya menderita gizi buruk, yaitu sekitar 5,4 persen dari populasi. Ini mengkhawatirkan," imbuhnya. Yang tak kalah penting adalah faktor kebersihan di rumah tangga, seperti air, udara, makanan, pakaian, tempat tinggal, dan lingkungan sekitar.
Kebutuhan dasar anak yang kedua adalah kasih sayang, juga perasaan aman, nyaman, dilindungi, diperhatikan minat dan keinginannya, diberi contoh bukan dipaksa, dibantu, didorong, serta dihargai oleh orang tuanya.
Dan yang terakhir, yaitu kebutuhan stimulasi memalui sistem sensorik, motorik, emosi, sosial, bicara, kognitif, mandiri, kreativitas, kepemimpinan, moral, spiritual, dan lain-lainnya.
Kualitas generasi penerus, menurut Soedjatmiko, bergantung pada kualitas tumbuh kembang anak, terutama perkembangan otak batita. Penyimpangan tumbuh kembang harus dideteksi sejak dini, yaitu sebelum anak berusia tiga tahun agar dapat diintervensi dengan cepat.
"Bila deteksi terlambat,maka penanganan juga akan terlambat sehingga penyimpangan sulit diperbaiki," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat IBI dr Harni Koesno MKM mengatakan, peran bidan sangat penting dalam memantau tumbuh kembang dan mendeteksi penyimpangan perkembangan dan pertumbuhan anak. Namun, dia menyadari diperlukan partisipasi dari sektor swasta untuk bermitra dengan tenaga kesehatan dalam rangka mencapai tujuan MDG 2015 poin 4, yaitu menekan tingkat mortalitas pada bayi dan anak, serta poin 5 meningkatkan taraf kesehatan ibu.
"Kami menyambut baik dan mendukung partisipasi FFI dalam inisiatif pengembangan kapasitas bidan, terutama keahlian melakukan skrining tumbuh kembang si kecil dan meningkatkan pengetahuan akan gizi," sebutnya.
FFI Trade Marketing Director, Hendro Harijogi Poedjono menuturkan, sebagai mitra orang tua dalam pertumbuhan anak, pihaknya memahami harapan orangtua agar si kecil dapat tumbuh sehat dan optimal.
(SINDO//tty)
0 comments:
Post a Comment