Seafood dan Kehamilan

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Seafood dan Kehamilan
Oct 16th 2011, 04:21

Lifestyle » Fit and Beauty » Seafood dan Kehamilan
Minggu, 16 Oktober 2011 - 11:21 wib

Seafood dan kehamilan. (Foto: Getty Images)
Seafood dan kehamilan. (Foto: Getty Images)

SIAPA yang tak doyan menyantap seafood? Rasa-rasanya setiap orang senang mengudap makanan laut ini. Namun, bagaimana jika bumil yang menyantapnya?

Untuk mengetahui lebih jauh hubungan antara seafood dan kehamilan, dr Binsar Ricky H Sitompul, SpOG dari RS Hermina Daan Mogot memberi penjelasannya.

Mengonsumsi makanan laut –utamanya ikan- memang kerap ditanyakan oleh para BuMil kepada dokter. Sebetulnya kandungan protein, lemak, asam folat dan omega 3 dari seafood itu baik sekali dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun karena pencemaran laut, beberapa jenis makanan laut terkontaminasi logam merkuri berkadar tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan sistem saraf janin.

Ikan, baik untuk BuMil

Ikan mengandung banyak protein dan omega-3 yang sangat bermanfaat untuk perkembangan janin. Dengan mengonsumsi omega-3, tubuh akan memroduksi hormon EPA dan DEA yang sangat baik untuk perkembangan retina mata dan lapisan otak pada janin.

Ikan yang paling baik dikonsumsi adalah salmon (sebagai sumber asam lemak Omega-3), udang, teri, dan kakap.

Jenis ikan lain yang dianggap baik untuk dikonsumsi adalah ikan sarden (sebagai sumber kalsium) dan ikan kod yang rendah kandungan lemaknya. Namun demikian, beberapa ikan tropis mempunyai kandungan racun yang dapat membahayakan bayi dalam kandungan.

Selain itu, ikan-ikan setengah matang atau mentah biasanya mengandung parasit seperti cacing yang dapat menyebabkan penyakit. Bakteri-bakteri yang biasanya terkandung dalam ikan-ikan mentah yaitu bakteri Salmonella dan Staphylococcus aureus.

Jangan berlebih!

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko tertinggi terdapat dalam makanan laut seperti kerang-kerangan terutama yang terkontaminasi bahan-bahan kimia. Bahkan, pemerintah AS menganjurkan pembatasan konsumsi makanan laut maksimal 340 g per minggu, atau dua kali seminggu.

Sementara Food and Drug Administration (FDA) Amerika dan Environmental Protection Agency (EPA), merekomendasikan konsumsi ikan tuna besar dan ikan berukuran besar lainnya, hanya sebatas 6-12 ons per minggu saja.

Sebab ikan tuna, atau ikan-ikan berukuran besar lainnya, diketahui mengandung tingkat merkuri yang tinggi, sehingga dapat mengakibatkan kerusakan saraf pada janin jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

Olah secara tepat!

Sebagai catatan, tidak semua ikan tidak dapat di konsumsi oleh ibu yang tengah mengandung, namun lebih kepada cara kita memilih dan mengolah makanan laut tersebut agar aman dikonsumsi.

Pastikan Anda memasak ikan atau seafood lainnya dengan matang (misalnya digoreng), dan kurangi pengolahan dengan cara dibakar untuk menghindari risiko tidak matang.

Hindari seafood ini!

• Ikan hiu
• Sushi mentah. BuMil sebaiknya menghindari konsumsi sushi utamanya yang mengandung ikan mentah, karena sushi biasanya mengandung banyak bakteri dan parasit karena tidak dimasak.
• Seafood yang diasapkan.
• Jenis ikan apapun yang berasal dari air laut atau sungai yang telah terpolusi. Penting diingat bahwa semakin besar ukuran serta usia ikan, semakin tinggi pula kadar polusi dalam tubuhnya. (Sumber: Mom & Kiddie)

(//nsa)
mobile Nikmati berita terikini lewat ponsel Anda di m.okezone.com & bb.okezone.com untuk BlackBerry

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment