Butik Fendi Hadir di Plaza Indonesia

iklan
Sindikasi lifestyle.okezone.com
KapanLagi.com: Woman
Butik Fendi Hadir di Plaza Indonesia
Jan 15th 2012, 05:53

SETELAH sempat menarik diri dari pasar Indonesia pada akhir '90-an, label high-end Fendi kembali ke Jakarta. Kali ini di bawah payung Time International, Fendi membuka butik pertamanya di Plaza Indonesia.
 
Pembukaan butik pertama Fendi menjadi kejutan manis bagi fashionista Indonesia, terutama para penggemar Fendi. Mereka selama ini harus berbelanja ke Singapura, Hong Kong, Shanghai, atau malah langsung menuju ke pusat penjualan Fendi di Italia. Karena itu, tak heran bila pembukaan butik Fendi di Plaza Indonesia disesaki ratusan undangan yang begitu antusias.Apalagi, General Manager Fendi Asia Pacific Jung Kim mengatakan, butik tersebut merupakan "sentuhan Roma di Jakarta".
 
"Jika dilihat, butik Fendi di Jakarta sama persis dengan butik yang kami miliki di Roma," ujar Kim, seraya menjelaskan bahwa butik seluas 175 meter persegi tersebut merupakan karya tangan dingin arsitek kenamaan Peter Marino. "Butik ini merupakan cermin modern dari Pallazo Fendi di Roma,di mana setiap detail dan elemen di dalamnya terinspirasi dari Roma itu sendiri,sang kota abadi," sambungnya.
 
Sejarah Fendi di dunia mode sudah berlangsung lama.Didirikan pada 1925 oleh pasangan Eduardo dan Adele Fendi sebagai sebuah toko produk kulit dan fur workshop ,Fendi kini menjelma menjadi kekuatan fesyen internasional yang namanya kerap disandingkan sebagai simbol status kaum the have. Tas-tas Fendi kini merupakan pernyataan mode, terutama Selleria, Baguette Bag, B Fendi, Spy Bag, serta Peek-a-Boo yang menjadi jajaran the-it-bag, buruan para fashionista. Adapun kehadiran Fendi kembali di Indonesia setelah menarik diri pada 1997, menurut Kim,karena pasar Indonesia kini sudah lebih dari siap menerima Fendi.
 
Hal tersebut ditunjang dengan peningkatan pendapatan kelas menengah Indonesia serta jumlah penduduk yang telah mencapai angka lebih dari 230 juta jiwa, menjadikan negeri ini pasar potensial yang menggiurkan bagi pelaku mode Eropa.Apalagi,Kim tidak menampik kenyataan bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar mode.Hal tersebut terlihat dari banyaknya tamu undangan pada pembukaan butik Fendi yang datang dengan setidaknya mengenakan satu produk Fendi, termasuk di antaranya para artis dan sosialita,seperti Marissa Nasution, Rossa, Carissa Puteri, Renny Sutiyoso, serta Amanda Soekasah.
 
Nadia Mulya,mantan Wajah Femina dan Putri Pariwisata yang kini lebih dikenal sebagai presenter,mengaku penggemar Fendi.
 
"Craftmanship-nya itu yang membuat produk Fendi istimewa. Selain itu, gayanya klasik, tapi flirty dan playful,"sebut Nadia, yang jatuh cinta kepada Fendi setelah melihat Sarah Jessica Parker membawa Baguette Bag Fendi di serial Sex & The City. Tidak jauh berbeda dengan Nadia, desainer Tri Handoko yang juga berada di antara tamu undangan,mengatakan bahwa hadirnya Fendi di Indonesia akan disambut baik oleh konsumen."Saya sendiri sangat exciting,"kata dia.
 
"Craftmanship-nya luar biasa, terutama untuk teknik pembuatan fur," sambungnya. Namun,mengingat Indonesia adalah negara tropis,Tri menilai koleksi bulu yang dijual di butik Fendi tentu saja bukan untuk digunakan di Indonesia.
 
"Mungkin bisa di beberapa occasion, tapi kan sekarang banyak sekali orang Indonesia yang traveling. Mereka bisa mengenakan Fendi sebagai busana musim dingin,"ujar dia.
 
Dari Roma ke Jakarta
 
Sentuhan Roma dari Fendi untuk Jakarta bukan hanya tercermin lewat butik yang terinspirasi Pallazo Fendi, tapi juga dari sang artisan,yang langsung diterbangkan dari Italia,khusus untuk Jakarta. Stefano Dalla Gassa, artisan Fendi, mengaku sangat antusias berada di Jakarta. Gassa mengatakan, seluruh produk Fendi di Jakarta sepenuhnya dikerjakan di Italia.
 
"Apa yang kalian lihat saya demonstrasikan di sini adalah apa yang kami kerjakan di Florence,pusat manufaktur dan produksi Fendi," paparnya.
 
Di hadapan para fashionista yang penasaran,Gassa memperlihatkan "rahasia dapur" Fendi,mulai dari bagaimana mereka memilih bagian-bagian terbaik dari material mentah, penyusunan lapis demi lapis kain, hingga teknik penjahitan yang dilakukan dengan tangan, semuanya untuk sebuah tas yang menjadi pernyataan mode.
 
"Tidak semua artisan bisa menangani tas Fendi. Untuk koleksi made-to-order, dibutuhkan seorang artisan yang sudah memiliki pengalaman 15 tahun,"tuturnya, seraya menegaskan betapa "tugas" membuat sebuah tas Fendi bukanlah hal sederhana.
(tty)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment