Mengenal dan Mencegah Difteri

iklan
SUARA MERDEKA CYBERNEWS .:WANITA+SEHAT
SUARA MERDEKA CYBERNEWS .:WANITA+SEHAT
Mengenal dan Mencegah Difteri
Oct 16th 2011, 08:52

Terapi

12 Oktober 2011 | 11:03 wib

Share :Facebook Twitter
Penyebaran Difteri Masuk Kategori Kejadian Luar Biasa
image

DIFTERI merupakan penyakit infeksi akut yang biasanya menyerang saluran pernafasan. Baru saja penyebaran penyakit ini di 34 kabupaten/kota di Jatim masuk dalam kategori kejadian luar biasa (KLB). Benar saja, penyakit ini menjangkiti 329 warga di Jawa Timur, diantaranya 11 orang meninggal dunia.

"Jumlah 11 penderita ini sudah termasuk kategori besar," ujar Kepala Seksi Pencegahan Pengamatan Penyakit Penanggulangan Masalah Kesehatan (P3MK) Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Hendro Subagyo.

Difteri

Penyakit yang berasal dari bakteri corynebacterium dhipteria ini menular melalui udara dan pernapasan manusia. Gejala awal yang dirasakan penderitanya biasanya adalah suhu badan tinggi (panas), sakit pada tenggorokan, nyeri untuk menelan dan sesak nafas.

Tidak main-main, penderitanya memiliki resiko kematian.

Penyakit ini lebih banyak menyerang anak anak. Usia di bawah 15 tahun menjadi kelompok paling mudah terjangkiti. Bagian tubuh yang diserang adalah tonsil, faring hingga laring yang merupakan saluran pernafasan bagian atas.

Gejala yang tampak dan dapat dirasakan bagi penderita adalah demam tinggi lebih dari 38 derajat celcius, nyeri tenggorokan hingga sakit saat menelan makanan atau minuman, pusing, warna selaput mata putih keabu-abuan, dan bengkak pada leher.

Ciri yang khusus pada difteri ialah terbentuknya lapisan yang khas selaput lendir pada saluran nafas, serta adanya kerusakan otot jantung dan saraf.

Penularan

Difteri dengan mudahnya dapat menular dengan cara kontak langsung maupun tidak langsung.

Air ludah yang berterbangan saat penderita berbicara, batuk atau bersin membawa serta kuman kuman difteri. Melalui pernafasan kuman masuk ke dalam tubuh orang disekitarnya, maka terjadilah penularan penyakit difteri dari seorang penderita kepada orang orang disekitarnya.

Pencegahan

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit mematikan ini yakni memberikan kekebalan pada buah hati dengan cara imunisasi DPT/HB untuk bayi, imunisasi DT untuk usia sekolah, dan imunisasi vaksin Td untuk usia dewasa.

Apabila belum tertular, lebih baik menghindari kontak langsung dengan penderita difteri.

Jangan lupa pula untuk selalu menjaga kebersihan diri, lingkungan dan jaga stamina tubuh. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur. Waspadai bila merasakan keluhan sakit di daerah tenggorokan, di saat menelan, disarankan untuk segera periksakan ke unit layanan terdekat.

dikutip dari berbagai sumber*

(Tiko Septianto/CN32)
Untuk berita terbaru, ikuti kami di Twitter twitter dan Facebook Facebook

Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad

Bookmark and Share

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment