Lifestyle » Fit and Beauty » Sakit Maag Saat Hamil
Minggu, 21 Agustus 2011 - 12:28 wib
Sakit maag saat hamil. (Foto: Getty Images)
SAAT tengah berbadan dua, terkadang bumil tidak berselera makan, mual, dan muntah (emesis gravidarium) akibat pengaruh hormone chorionic gonadotropin. Karena perut sering dalam keadaan kosong, maka sakit maag tidak bisa dihindari.
Penyakit maag yang diderita sebelumnya bisa memperburuk masa mengidam wanita hamil, yaitu mual muntah berlebih (hiperemesis gravidarum).
Untuk mengatasi persoalan ini, dr Dewi Retnowati, SpOG dari RS Grha Permata Ibu memberikan pemaparannya.
Menurut Dewi, bumil rentan sakit maag. Bahkan, yang tadinya tidak menderita maag bisa saja terkena maag saat hamil. Salah satu penyakit saluran pencernaan ini dialami berkisar 60-80 persen bumil.
Biasanya, keluhan pada daerah sekitar lambung baik itu mual, muntah (emesis gravidarum), heart burn (rasa panas di ulu hati), bahkan sampai mual muntah yang berlebihan (hiperemesis gravidarum).
Multifaktor
Sakit maag saah hamil dapat disebabkan berbagai faktor, antara lain mual-muntah yang membuat bumil malas makan. Ngidam makan makanan yang terlalu pedas atau asam, juga bisa menjadi pemicu asam lambung.
Selain itu, bumil lebih rentan mengalami keluhan di daerah sekitar lambung karena terjadi perubahan hormon yang memengaruhi hal tersebut:
1. Esterogen
Adalah hormon yang berfungsi membangun lapisan dinding rahim, untuk menjaga plasenta di dalam rahim. Hormon ini mempunyai efek samping menimbulkan rasa mual.
2. Pregesteron
Di mana berfungsi sebagai relaksasi rahim untuk mempertahankan kehamilan sampai usia aterm (cukup bulan). Namun peningkatan kadar hormon ini mengakibatkan terjadinya relaksasi pada saluran pencernaan yang berakibat melambatnya pengosongan lambung dan peristaltik (kerja usus).
Sehingga menimbulkan rasa eneg, sebah, penuh dan mual. Hormon ini juga bisa mengakibatkan timbulnya penumpukan gas pada saluran pencernaan. Penumpukan gas tidak berpengaruh pada janin tapi menyebabkan rasa tidak nyaman pada bumil.
3. HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Hormon ini tidak mempunyai efek secara langsung terhadap saluran pencernaan, akan tetapi menstimulasi ovarium untuk menghasilkan estrogen yang bisa menimbulkan rasa mual.
Obat maag: minum sesuai dosis
Berdasarkan penelitian, obat yang dijual bebas untuk mengatasi keluhan mag relatif aman untuk dikonsumsi oleh bumil, asalkan sesuai dosis. Karena tidak ditemukan efek teratogenik, malformasi (kecatatan) pada bayi. Namun sebelum Moms memutuskan sendiri, alangkah bijaknya jika berkonsultasi dulu dengan dokter agar lebih tepat jenis obat dan dosis sesuai dengan kebutuhan.
Untuk meminimalkan gejala di saluran pencernaan, ada 2 cara yang bisa dilakukan, antara lain :
Farmakologis (dengan obat)
Dokter akan meresepkan obat tertentu yang bisa memperbaiki peristaltik usus dan mengurangi sekresi asam lambung, seperti vitamin B6, B12, anti histamine, antasida, H2 reseptor antagonist dan proton pump inhibitor.
Non farmakologis (tanpa obat)
Penggunaan obat herbal, seperti jahe (baik dalam bentuk pemen, sirup atau kapsul), akupunktur atau mengoleskan minyak kayu putih pada tubuh juga bisa mengurangi gas berlebih pada tubuh.
Tip mencegah maag saat hamil
1. Terimalah kehamilan dengan senang hati, sehingga apapun keluhan yang muncul dapat diterima dengan ikhlas.
2. Hindari stres, karena akan memicu produksi asam lambung.
3. Hindari perut kosong, sempatkan makan biskuit saat bangun di pagi hari.
4. Makanlah dengan porsi kecil tapi sering, bisa 4-6x/hari.
5. Kurangi makanan yang dapat menghasilkan gas (misalnya kubis, ubi, minuman bersoda), makanan yang bersantan, berlemak, terlalu berbumbu dan pedas.
6. Jangan langsung berbaring setelah makan, karena akan menimbulkan rasa penuh dan panas pada lambung. (Sumber: Mom&Kiddie)
(//nsa)
0 comments:
Post a Comment