TEMPO Interaktif, Chicago -Sebuah panel para pakar menyimpulkan vaksin mempunyai banyak keuntungan dan hanya sedikit saja memberikan efek samping. Tak ditemukan pula bukti yang menyebutkan vaksinasi menyebabkan autism atau Diabetes Melitus tipe 1.
Laporan itu dipublikasikan Institute of Medicine, bagian dari National Academies of Sciences, Kamis, 25 Agustus 2011. Laporan ini merupakan laporan pertama yang secara komprehensif membahas masalah efek samping vaksin sejak 1994. Para pakar mengumpulkan lebih dari seribu riset tentang efek samping vaksin ini.
Selama ini banyak orang tua yang tak mau memberikan vaksinasi karena khawatir anaknya menjadi autis atau mendapat masalah kesehatn lainnya.
"Pesan yang harus disampaikan, kami hanya menemukan beberapa kasus dimana vaksin dapat menyebabkan efek samping. Sebagian juga jangka pendek," ujar Ellen Clayton Wright, Profesor Pediatri dan hukum serta Direktur Pusat Etika Biomedis dan Masyarakat Universitas Vanderbilt di Nashville.
Panel ini melihat delapan vaksin umum seperti kombinasi campak-gondong-rubela (MMR), Difteri acellular Tetanus Pertussis (DPT), varisela untuk cacar air, influenza, Hepatitis B, Meningokokus, Tetanus vaksin Human Papillomavirus (HPV).
Vaksin ini melindungi dari sejumlah penyakit seperti campak, gondok, batuk rejan, hepatitis, difteri, tetanus, cacar, meningitis dan penyakit pneumokous serta kanker serviks.
REUTERS | DIAN YULIASTUTI
0 comments:
Post a Comment