Liputan6.com, New York: Guncangan dalam hubungan perkawinan dapat mempengaruhi berat badan pria atau wanita, demikian survei yang melibatkan lebih dari 10 ribu pria dan wanita antara tahun 1986 hingga 2008.
Temuan itu mengungkap bahwa pernikahan dan perceraian mempercepat peningkatan berat badan, terutama pada usia 30 tahun. Ada perbedaan yang jelas antara pria dan wanita dalam pengalaman pernikahan yang traumatik berkaitan dengan lebar pinggang mereka.
Hingga usia 30 tahun, pernikahan dan perceraian memiliki dampak yang kecil terhadap berat badan pria dan wanita. Kecenderungan untuk mengalami peningkatan berat badan setelah pernikahan atau perceraian mulai meningkat hingga usia 50 tahun.
Seperti dikutip dari laman Telegraph, Dmitry Tumin dari Ohio State university AS, yang memimpin penelitian itu mengatakan, ada perbedaan dalam dampak perubahan hubungan dengan berat badan berdasarkan jenis kelamin.
"Bagi laki-laki, untuk beberapa kasus perceraian berat badan mereka meningkat, dan bagi wanita, pernikahan menyebabkan peningkatan berat badan yang menggambarkan masalah kesehatan."
Dampak terbesar akan terasa pada orang yang lebih tua, karena mereka akan mengalami goncangan yang lebih besar di kemudian hari. Hasil penelitian itu, yang dipaparkan dalam pertemuan tahunan the American Sociological Association di Las Vegas, pada 22 Agustus 2011, menyatakan pria dan wanita secara berbeda merespons perceraian dan pernikahan.
Prof Zhenchao Qian. seorang peneliti dari lembaga itu mengatakan, Wanita yang menikah sering memiliki peran lebih besar di rumah ketimbang pria. Mereka memiliki waktu yang sedikit untuk berolah raga dibandingkan dengan wanita yang belum menikah. "Di sisi lain, penelitian menunjukan bahwa pria yang menikah dapat memperoleh manfaat kesehatan dari pernikahan. Sementara pria akan terganggu berat badannya ketika mereka bercerai," katanya. (Ant/ARI)
0 comments:
Post a Comment