Pernikahan dan Perceraian Penyebab Kegemukan

iklan
VIVAnews - KOSMO
VIVAnews - KOSMO
Pernikahan dan Perceraian Penyebab Kegemukan
Aug 26th 2011, 20:11

Sabtu, 27 Agustus 2011, 03:11 WIB

Lutfi Dwi Puji Astuti

VIVAnews - Merasa bahagia ataupun merasa sedih, ternyata bisa berkontribusi menyebabkan peningkatan nafsu makan. Sebuah studi  terbaru bahkan menemukan bahwa pernikahan dan perceraian memiliki efek mengejutkan yang mampu menimbulkan peningkatan berat badan.

Efeknya akan sangat terasa, khususnya bagi pria dan wanita yang berusia di atas 30-an. Hasil penelitian ini ditemukan saat berat badan lebih dari 10 ribu orang dilacak selama 20 tahun. Dari penelitian ini diketahui bahwa wanita cenderung  mengalami kenaikan berat badan drastis  setelah menikah, tetapi bagi pria,  perceraian menjadi penyebab utama berat badan mereka semakin meningkat.

"Ada penelitian serupa dilakukan sebelumnya, tapi ini salah satu penelitian dengan jumlah peserta yang banyak dipantau. Hubungan  antara pernikahan dan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) terlihat jelas," kata Mr Williams, penasihat ilmiah untuk organisasi All About Weight  seperti dikutip dari Female First.

Dalam studi sebelumnya peneliti telah berspekulasi bahwa pria dan wanita bisa mengalami kenaikan berat badan setelah menikah karena mereka tidak lagi berusaha keras untuk menampilkan penampilan terbaiknya di depan pasangan. Kedua pasangan pun biasanya cenderung merasa sulit menurunkan berat badan setelah menikah dan punya anak. Biasanya mereka pun menempuh jalan yang salah melakukan usaha diet yang  tidak sehat. Alih-alih ingin langsing ideal, justru membuat mereka makin menimbun banyak lemak. 

"Dalam beberapa bulan pertama pernikahan, akan terasa sulit menjalani diet sehat. Apalagi jika dikombinasikan bulan madu. Ketika itulah berat badan mulai meningkat," katanya.

Kata Williams, studi ini dengan jelas membuktikan bahwa ada hubungan antara berat badan dan transisi perkawinan yang peka gender, dan ini merupakan informasi penting dan berguna bagi kita yang selalu berhubungan dengan kehidupan orang-orang yang mengalami kelebihan berat badan dan obesitas.

Namun, Williams merasa ada hal yang lebih menarik dari penelitiannya, yakni  korelasi antara perceraian dan kecenderungan pria  mendapatkan berat badan. Alasan untuk ini mungkin berbeda dengan kenaikan berat badan akibat  pernikahan.

"Tidak ada keraguan bahwa perceraian bisa menimbulkan kenaikan berat badan. Perceraian menimbulkan beban psikologis yang dapat menimbulkan banyak kasus. Itulah salah satu alasan mengapa penting untuk memiliki semacam konseling  dan selalu  waspada terhadap dorongan untuk makan ketika  kita merasa marah." ujarnya. (eh)

• VIVAnews

Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

' ); $.ajax({ type: "POST", url: "/comment/load/", data: "valIndex=" + a + "&articleId=" + b + "&defaultValue=" + c, success: function(msg){ $("#loadkomen").html(msg); //$(".balasan").hide(); } }) }

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

0 comments:

Post a Comment