KOMPAS.com - Martha Tilaar Salon Day Spa, kembali mengangkat perawatan tubuh khas Indonesia. Masih di tahun yang sama, dua perawatan khas daerah diterjemahkan dengan konsep modern yang sesuai kebutuhan perempuan masa kini. Jika sebelumnya perawatan spa terinspirasi dari budaya di tanah Sunda menggunakan khasiat buah Manggis, kini giliran tanah Borneo.
Martha Tilaar Salon Day Spa meluncurkan perawatan spa terinspirasi dari ritual perawatan tubuh dan kecantikan yang menjadi budaya khas masyarakat di Kalimantan Selatan. Menggunakan bahan alami, perawatan spa yang diberi nama Batimung Spa, berkhasiat sebagai detoksifikasi.
"Setiap tahun, akan ada dua perawatan spa terbaru yang kami luncurkan. Komitmen kami, perawatan spa mewakili lima pulau di Indonesia. Saat ini sudah ada spa dari Jawa, Bali, dan Borneo. Masih ada dua pulau lagi yang sedang dikembangkan dan disiapkan untuk tahun depan," kata Wulan Tilaar, Direktur PT Cantika Puspa Pesona, di sela peluncuran Batimung Spa di Martha Tilaar Center, Jakarta, Kamis (8/12/2011).
Warisan budaya Butuh waktu enam bulan untuk riset, dan total 11 bulan untuk menyiapkan perawatan spa terbaru dari Martha Tilaar ini. Menurut Wulan, dari segi teknik pijatan dan manfaat perawatan tubuh, Martha Tilaar Salon Day Spa murni mengadopsi ritual kecantikan masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan. Namun modifikasi juga dilakukan, terutama dalam pengembangan aroma bahan perawatan tubuh.
Meski melakukan modifikasi, nilai budaya dan ritual kecantikan yang menjadi warisan turun temurun bagi masyarakat Banjar ini tetap dipertahankan. Batimung sendiri merupakan ritual wajib bagi calon pengantin perempuan Banjar, yang biasanya diaplikasikan 3-7 hari jelang pernikahan.
Hasilnya, saat pernikahan dilangsungkan, calon pengantin perempuan tampil memesona dengan kulit cerah dan halus. Pasalnya, bahan alami yang digunakan dalam perawatan tubuh calon pengantin perempuan Banjar ini mengangkat sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan kulit baru.
Batimung Spa juga terinspirasi dari kisah legenda kecantikan Putri Tunjung Buih, yang muncul dengan pesona kecantikannya dari pusaran air yang berbuih dan disambut dengan kain kuning.
Dengan sentuhan teknologi dan aplikasi lebih modern, Batimung Spa kini bisa dinikmati semua perempuan Indonesia, tak hanya menjadi ritual kecantikan di Kalimantan. Ritual detoksifikasi (membuang keringat dari badan) ini disajikan dengan lebih modern, dan menyesuaikan kebutuhan perempuan di perkotaan.
Batimung Spa diaplikasikan dengan bahan alami seperti temugiring, daun jeruk, kenangam melati, pandan dan akar wangi serta minyak kepala muda. Untuk memberikan keharuman pada tubuh, ditambahkan bunga dan rempah ramuan alami.
Di Martha Tilaar Salon Day Spa, selama 120 menit, Anda akan merasakan sensasi detoksifikasi dari ritual asal Banjar ini. Ada enam tahapan yang harus dilewati untuk menikmati perawatan tubuh secara utuh ini.
Perawatan ini diawali dengan Barandam Batis atau foot ritual, untuk membersihkan kaki, memberi aroma segar sekaligus antiseptik menggunakan daun jeruk dan irisan sereh. Selanjutnya, Cengkaruk atau body scrub, lulur dari ketan hitam untuk mengangkat sel kulit mati. Ba'urut atau body massage menjadi tahapan berikutnya, yang juga dilakukan masyarakat Banjar pada ritual kecantikannya. Minyak lala'an atau virgin coconut oil dipakai perempuan Banjar dalam sesi pemijatan. Namun di Batimung Spa, pijatan juga menggunakan Babanyon Oil. Pijatan ini merupakan cara rileksasi, melancarkan peredaran darah, dan meredakan otot tegang.
Usai pijat, dilakukan Bakasai, yakni tubuh dibalur dengan sari beras dan parutan temu giring serta jeruk purut untuk mengharumkan dan melembabkan kulit. Sebagai proses detoksifikasi, dilakukan Batimung atau mandi uap. Penguapan tubuh dengan ragam rempah dan bahan alami membuka pori-pori kulit, mengeluarkan toksin, mengurangi keringat berlebih dan mengharumkan kulit.
Perawatan Barandam Awak atau body bathing dilakukan setelah detoksifikasi. Sebagai penutup, tubuh di masker menggunakan bedak bangkal atau disebut putih kuning ma'ambur pupur. Khasiat bedak ini di antaranya membuat kulit tampil bersih, harum, lembab dan menutrisi kulit.
Riset mendalam, dengan menggali warisan budaya di bidang kecantikan, menghasilkan perawatan spa melegenda yang dikemas berbeda. Biaya Rp 400.000 untuk satu kali perawatan spa ala Banjar, selama dua jam, dinilai setara dengan nilai historis dan khasiat di baliknya.
"Tak mudah menggali narasumber yang mau berbagi informasi mengenai ritual khas daerahnya, termasuk seperti ritual kecantikan di Banjar ini," aku Wulan. Nostalgia Kalimantan Mengenai pemilihan perawatan khas Kalimantan ini, Wulan menjelaskan, "Sebenarnya pemilihan Kalimantan merupakan nostalgia. Saat saya berusia delapan, ibu saya mengadakan riset tentang spa Indonesia. Ibu riset dan tanya jawab sendiri. Setelah 20 tahun berlalu, ada riset yang belum terealisasikan. Jika selama ini fokusnya masih di Jawa, kini giliran perawatan spa dari Kalimantan. Selain itu, nama Borneo sendiri sudah dikenal publik, sehingga tak sulit untuk mempromosikan ritual kecantikan dari daerah yang sudah dikenal masyarakat dalam dan luar negeri," tutur Wulan kepada Kompas Female. Bagi Wulan, perusahaan yang dipimpinnya, Martha Tilaar Spa, perlu 10 langkah lebih maju dalam menghadirkan perawatan spa. "Jika setelahnya banyak yang meniru, tak apa. Justru yang sulit adalah untuk memulainya. Kalau tak dimulai sekarang, kapan lagi?" tandasnya.
0 comments:
Post a Comment